Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Cerita Menarik Terlaksananya Kopdar Perdana Kompasiana di Kupang

27 Juli 2016   08:38 Diperbarui: 27 Juli 2016   09:12 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kopdar Perdana Kompasiana di Kupang, Mengenyangkan (sbr gbr : FB Nurul Uyuy)

Ternyata urusan menikahlah yang dapat mempertemukan pengurus Kompasiana dengan Kompasianer yang ada di Kupang untuk Kopi Darat (Kopdar). Pertama, perdana dan harapannya pastinya bukan yang terakhir, 26 Juli 2016,19.20 WITA.

Bukan karena ada pengurus Kompasiana atau Kompasianer yang mau menikah tetapi acara Kompasiana Nangkring bareng Gubernur NTT dan Kepala BKKBN dengan tema “Nikah Usia ideal Raih  Masa Depan Cemerlang” itulah yang menjadi magnet  dari terjadinya Kopdar ini.

Acara Kopdar ini memang digagas langsung oleh mas Nurulloh, Kompasiana Editor yang akan menjadi moderator di acara ini. Setelah kordinasi dengan beberapa Kompasianer lewat WA grup Kompasianer Kupang, kita sepakati bahwa Kopdar bisa diadakan Selasa malam (tadi malam). Sehari sebelum acara nangkring.

Saya sih sebelumnya sempat berpikir karena acaranya Kopi darat (kopdar), maka harus ngopi-ngopi, biar asyik. Tetapi karena sulit menemukan tempat ngopi yang mantap di Kupang, maka kegiatan ngopi ini diganti dengan kegiatan isi perut yang lumayan “berat”. Sebenarnya saya sih mensyukuri ini. Hahaha.

Ide tempat makan datang dari Kompasianer asal Kupang, Pither Yurhans Lakapu. “ Makan ikan bakar di kampung Solor saja” begitu bunyi WA dari Pither. “Ikannya masih segar” tambah Pither.

“Kayanya menarik” sambung mas Nurulloh. Doa saja terkabulkan. Hehehe..

Bukan apa-apa, karena memang ada motto pribadi saya berkaitan hal ini. “Peyut Sejahtera, pikiran Sejahtera”. Bagaimana bisa penalaran di bagian atas tubuh kita yang bernama otak itu bisa berjalan baik tanpa “kampung tengah” terisi penuh. Pasti banyak yang setuju dengan saya. Hihihi.

Panjang cerita, kita akhirnya bertemu juga di Pasar malam, Kampung Solor. Sekadar promosi, cerita tentang segarnya ikan ini pernah jadi headline di Kompasiana lho. Jadi jangan lewatkan jika ada kesempatan melancong ke Kupang, Kota Kasih ini. Tidak akan menyesal, apalagi jika anda pecinta Sea food. Saya akan dengan senang hati menemani anda semua. Hahaha.

“Udangnya segar, mantap, beda rasanya” begitu testimoni dari mas Pendi Kuntoro dari Kompasiana.

Nah, untuk kegiatan di Kupang, Kompasiana mengirim Trio, selain Mas Nurulloh, ada  juga mas Pendi dan mas Rizky.  Tim yang turun ini terbilang cukup lengkap karena memang label acaranya yang setingkat acara kementrian.

Kompasianer yang hadir malam itu “lumayanlah”, walaupun menurut mas Nurolloh terbilang sedikit. Selain saya, ada Liky Ledoh, Rabea Merry, Yesni  dan Enos Merdeka. Setelah basa-basi dan konsentrasi menghabiskan makanan, seperti tim Panzer Jerman, dari dingin kita mulai “panas”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun