Bukan saja karena Lopes akan tercatat menjadi wasit terakhir yang memimpin pertandingan Internasional Messi, tetapi darah Brazil yang mengalir deras di tubuh Lopes lah yang membuat kepedihan bagi Messi dan pendukung Argentina semakin menjadi-jadi.Â
Leo Messi dan Argentina mungkin rela jika Chile menjadi juara tetapi jika itu terjadi karena campur tangan orang Brasil tulen , maka menyedihkan sekali. Hal ini akan membuat Messi dan Argentina akan semakin sulit untuk "move on".
Tetapi disinilah tercipta sebuah filosofi hidup. Ketika kita gagal dan kecewa yang tersisa adalah "kambing hitam" di luar sana yang lebih gampang kita lihat daripada refleksi dalam diri kita. Padahal, ketika gagal, seharusnya kita mengambil waktu sebentar untuk mengevaluasi diri, berdiam diri sebelum mengambil langkah baru ke depan.Â
Ah, sudahlah. Saya jadinya berfilosofi. Tetapi memang  itulah menariknya olahraga bola sepak ini. Olahraga inilah yang menguras emosi kita, ada sedih, senang hingga kepedihan mendalam.  Emosi-emosi itulah yang jika kita pilah dengan benar akan membuat kita semakin bijak dan menikmati olahraga ini.
Akhirnya, catatan tentang Héber Lopes dan Lionel Messi malahan menambah  catatan yang membuat Copa America Centenario 2016 ini memang benar-benar spesial. Copa America yang tak pernah ada habisnya inilah yang membuat saya semakin sayang sama olahraga ini. Lebay.hehehe.
Akhirnya Selamat pagi dan Salam Sepakbola….
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H