Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

3 Kesamaan Argentina Copa America 2016 dan Argentina 1993

24 Juni 2016   12:42 Diperbarui: 24 Juni 2016   13:36 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lionel Messi dan Higuain, mimpi menjuarai Copa America 2016 semakin dekat (sbr gbr : ahram)

Sergio Romero /Copa America 2016.

Sergio Romero, benteng terakhir Argentina di Copa America 2016 (sbr gbr : Goal)
Sergio Romero, benteng terakhir Argentina di Copa America 2016 (sbr gbr : Goal)

Penjaga gawang berusia 29 tahun ini boleh jadi cadangan “abadi” David de Gea di Manchester United. Namun performa Sergio Romero di Copa America kali ini bisa diacungi jempol.

Bukti bahwa Argentina hanya kebobolan  2 gol sejak fase grup hingga menjejak final tentu saja bukan kontribusi mutlak seorang Sergio Romero semata, namun tidak dapat dipungkiri bahwa peran Sergio Romero menahan gempuran sengit Alexis Sanchez Cs di fase grup dan menahan tendangan 12 pas pemain Venezuela di perempat final seakan menegaskan bahwa Sergio memang menjadi tembok kokoh Argentina di bawah mistar gawang Argentina.

Artinya jika di final nanti Chile kembali menantang duel di babak adu penalti melawan Argentina, Sergio 2016 yang ini sudah akan sangat siap mungkin sesiap Sergio 1993.

2. Pemain bernomer punggung  9 dan 10 yang berasal dari Liga yang sama.

Gabriel Batistuta (Fiorentina/Italia)  dan Diego Simeone (Sevilla/Spanyol)/ Copa America 1993

Batistuta dan Simeone, aktor Argentina menjuarai Copa America 1991 & 1993 (sbr gbr :Konfrontasi)
Batistuta dan Simeone, aktor Argentina menjuarai Copa America 1991 & 1993 (sbr gbr :Konfrontasi)

Batistuta dan Simeone menjadi tulang punggung Argentina pada Copa America 1993. Dari “hanya” 3 gol yang dicetak di fase grup, Batigol dan Simeone mencetak 2 gol, 1 gol dicetak bek tengah mereka Oscar Ruggeri.

Setelah nihil mencetak gol di babak perempat final dan semifinal, duet ini menjadi aktor penting di partai final. Dukungan penuh Simeone dari lini tengah membuat Batistuta mencetak 2 gol kemenangan Argentina atas Mexico.

Pada saat itu, Batigol memang sudah moncer di Fiorentina, Batigol menghabiskan musim dengan menjadi pemuncak Marcatori di klub dengan 16 gol. Di lain pihak, Simeone yang pada waktu itu berusia 23 tahun sudah menjadi tulang punggung di Sevilla. Bersama Davor Suker dan Diego Maradona yang sedang berada di penghujung karirnya, Sevilla berhasil dibawa Simeone dkk meraih peringkat ke-7 di akhir musim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun