Menariknya, pemerintah China yang diketahui masih menjadi pemegang tali kekang untuk bergeraknya perekonomian di Cina berandil besar di dalamnya. Pemerintah berhasil mendorong sektor swasta untuk berinvestasi besar di sepakbola seiring program pemerintah untuk kembali melahirkan generasi emas sepakbola menuju piala dunia. Generasi emas yang dipercaya akan hadir dari liga yang kompetitif dengan hadirnya pemain dan pelatih yang berkualitas kompetitif. Soal pelatih,sebagai info, nama-nama besar yang pernah dan masih melatih di Liga Cina adalah Marcello Lippi, Luiz Felipe Scolari, Sven Goran Errikson, Sergio Batista hingga Fabio Cannavaro.
Kedua, tawaran gaji yang besar. Asamoah Gyan pemain berusia 29 tahun asal Ghana yang berhasil direkrut oleh Shanghai SIPC kini resmi menjadi salah satu deretan pemain yang bergaji terbesar dunia. Walaupun masih jauh dari gaji Christiano Ronaldo, tetapi Gyan boleh berbangga karena Luiz Suarez sekalipun harus "hormat" kepadanya karena nilai gajinya yang mencapai 350.000 dollar Amerika per pekan.
Ketiga, prospek ke depan dari Liga ini. Ketakutan dari penikmat sepakbola adalah apakah liga ini hanya akan menjadi sekedar “Pop” atau “Evergreen”. Jika kita amati, klub-klub di Liga Super berusaha memperbaharui dirinya secara manajemen dengan lebih baik. Contohnya, Guangzhao Evergrande yang secara professional berusaha menjual secara online dengan nilai mencapai 193 Juta dolar. Secara internal dan jangka panjang, Guangzhao, berencana mendirikan akademi sepakbola terbesar di dunia dengan 2.400 orang anak dari seluruh dunia akan belajar di sini.
Hal ini paling tidak menjamin bahwa Liga ini akan berkembang secara baik secara manajerial di setiap klub dan akhirnya diharapkan menarik perhatian semakin banyak miliuner untuk berinvestasi di sini.
Akhirnya, saya percaya jika ke-3 hal tersebut bisa dipertahankan dan dilakukan secara konsisten, maka Liga Super China nantinya akan menjadi Surga bagi pemain sepakbola dunia setara dengan liga-liga besar di Eropa.
Salam..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H