Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Belajar dari Sikap Polisi Federal Australia yang Membela Diri mengenai Bali Nine

5 Mei 2015   08:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:22 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Eksekusi mati Chan dan Sukumaran membuat Evaluasi panjang (sbrgbr:sundaily)

[caption id="" align="aligncenter" width="550" caption="Eksekusi mati Chan dan Sukumaran membuat Evaluasi panjang (sbrgbr:sundaily)"][/caption]

Seperti dirilis BBC News, Komisaris Polisi Federal Australia Andrew Calvin mencoba membela diri mengenai operasi penangkapan Bali nine, geng narkoba Autralia.

Polisi Federal Australia dianggap bersama dengan polisi Indonesia pada tahun 2005 menginisiasi penangkapan geng narkoba dan eksekusi dari kedua pemimpin geng narkoba ini. Polisi Australia dikritik karena walaupun sudah mengetahui bahwa hukuman mati akan menjerat kedua orang itu tetapi tetap membiarkan mereka untuk pergi ke Indonesia.

Perwira Senior Australia ini mengatakan bahwa mereka tidak dapat menangkap Chan dan Sukumaran jika mereka tidak pergi ke Indonesai terlebih dahulu, Calvin malahan menegaskan bahwa mereka pasti akan menangkap kedua orang itu jika sudah mempunyai bukti yang cukup.

Karena keputusan yang dianggap aneh ini, komite parlemen di Australia akan memanggil perwakilan Polisi Federal Australia untuk menjelaskan operasi terhadap Bali nine tersebut.

Calvin menambahkan karena Polisi Federal tidak mengetahui info yang cukup mengenai sindikat dan jenis narkoba apa yang diselundupkan maka mereka menghubungi polisi Indonesia, Calvin jug amenenpis anggapan bahwa mereka mendapt tip dari keluarga salah satu anggota geng untuk membiarkan mereka pergi.

Calvin juga mengungkapkan fakta bahwa salah satu anggota penyelidikan memang mengundurkan diri karena tidak sependapat dan mengetahui bahwa hukuman mati akan membayangi anggota geng tersebut jika pergi ke Indonesia tetapi Calvin bersedia bertanggung jawab karena pihaknya menyadari bahwa kejahatan seperti ini mengharuskan mereka harus bekerjasama dengan polisi dari negara lain.

Berita ini menjadi menarik ketika saya melihat dari sisi yang berbeda. Hukuman mati ini membuat setiap orang di Australia meras ada yang salah dalam perlindungan warga negaranya, sampai kepolisian pun harus mengklarifikasi. Bagamana dengan kita? Menurut saya sikap ini perlu dicontoh. Maksud saya adalah ketikakita mengetahui bahwa Bandar narkoba bisa memperjualbelikan narkoba dari dalam sel, jarang sekali kita melihat di Televisi bahwa pihak dari penjara ataupun pihak-pihak yang berkaitan mencoba membela diri.

Semoga semangat yang sama juga kita pelajari ketika warga kita dihukum mati, dan menjadi lebih kritis terhadap sistim yang berlaku. Rasanya semuanya sudha cukup ketika nyawa seorang manusia dicabut dengan sebuah eksekusi mati.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun