[caption id="" align="aligncenter" width="486" caption="Carlos Rodriguez dan Jiang Shen (sbr :Chinadaily)"][/caption]
Sorotan kamera sepertinya lebih banyak menyorot ekspresi dari Jiang Shan, staf pelatih dan suami dari Li Na dalam pertandingan final sabtu kemarin, yang berakhir untuk kemenangan Grand Slam ke dua Li Na, beberapa kali tatapan, ekspresi emosional Li Na dipanahkan ke pria ini, dan terus direspon oleh Jiang Shan.
Namun beberapa kali pula kamera juga menyorot seorang pria, yang pastinya bukan orang Asia di sisi bench pelatih Li Na, melihat wajahnya, rasa penasaran saya menyeruak, siapa gerangan pria ini?.
Carlos Rodriguez namanya, pria berkebangsaan argentina ini ditunjuk menjadi pelatih Li Na sejak Juli tahun 2012, dia bukan pelatih kelas teri rupanya, sebelum melatih Li Na pria ini melatih mantan petenis nomor satu dunia Justine Henin, petenis Belgia yang memutuskan pensiun tahun 2011.
Apa yang ditularkan kepada Carlos Rodriguez kepada Li Na, sehingga Li Na berhasil?,pertanyaan itu sontak muncul dalam benakku, ada beberapa hal yang saya pelajari dari beberapa tulisan wawancara yang dilakukan pada Li Na dan Carlos sendiri, :
1.Carlos Rodriguez membuat Li Na menemukan kembali kepercayaan dirinya, setelah memenangkan French Open 2011, kritik media betapa derasnya datang kepada Li Na yang performanya mulai menurun, tekanan yang besar itu, membuat Li Na hampir memilih untuk pensiun di usianya yang ke 31, tetapi kehadiran Carlos yang no stressfull and cool membuat kepercayaan diri Li Na bangkit lagi.
"Every day he would say, 'Believe in yourself, believe in yourself'. But if I was really doing something wrong, he would say. 'This is wrong, you have to change' (Li Na,South china Morning Post)
[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Carlos Rodriguez,Believe in Yourself Li Na (sbr.gbr :chindaily)"]
1.2. Carlos Rodriguez membuat Li Na menjadi diri sendiri, juara French Open 2011, menjadikan Li Na “bingung” karena mempertahankan pasti lebih sulit dari meraih, ketidakstabilan dari sisi emosi dan teknis membuat permainannya menjadi ‘amburadul’, kedatangan Carlos menjadikan dia kembali menemukan bagaimana seharusnya seorang juara berpikir dan bermain dengan gayanya sendiri, pengalaman yang pernah dia tularkan kepada Henin tentunya.
"But the most important thing is, working with him for one-and-a-half, two years, he didn't tell me what to do. He would say, 'You have to play yourself. You have to know yourself what you should do." (Li Na, Herald Post)
[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Membuat Li Na,menjadi diri sendiri,Carlos Rodriguez (Sbr:chdaily)"]
1.3. Carlos Rodriguez menciptakan relasi yang normal antara Li Na dengan Jiang Shen di luar lapangan, Carlos menegaskan bahwa kehadiran dia membuat balanced life bagi Li Na, kehadiran dia membuat tanggung jawab Jiang Shen (suami Li Na) menjadi terfokus kepada urusan di luar lapangan (non teknis), sehingga Li Na bisa enjoy sebagai pemain yang utuh.
"I bring her tennis and other dimensions. That is my job. It is not only to teach her how to hit forehands and backhands. It is to help her to become a better person and a more, let's say, balanced person, to be a better player and a balanced player" (Carlos R, China Daily)
[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Li Na, balanced life, better person, berkat Carlos Rodriguez (sbr gbr : fabwags.com)"]
Akhir kata, kesimpulannya kira2 seperti ini, seorang wanita mungkin harus mempunyai pria kedua (hehehe..sesat), yang benar adalah seorang wanita yang berhasil adalah ketika dia mempunyai seorang pria yang menjadikan dia membuat hidup menjadi balanced dan dirinya menjadi better person. Beruntung sekali Li Na memiliki Carlos Rodriguez sebagai pelatih. Salam Olahraga.
"baca juga tulisan saya : Magnus Norman orang di balik kemenangan Stanislas Wawrinka
