Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Menarik, Diskusi Cerdas "Mars & Venus" di Facebook

12 Maret 2014   02:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:02 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diskusi Berikut, Mars dan Venus (kol.pri)

Postingan di facebook yang saya maksudkan adalah sebagai berikut (silahkan 2 menit untuk membacanya..hehehee),

[caption id="" align="aligncenter" width="592" caption="Mars & Venus,Aspek psikologis (Kol.Pribadi)"][/caption]

Ini adalah postingan dari foto presentasi pada waktu acara yang bertemakan tentang teman hidup, si pemosting ingin agar keluarga – keluarga muda/pasangan, yang dia definisikan usia berumah tangga di bawah 10 tahun, memahami ini sebagai sebuah realitas, sehingga bisa menggunakan ini sebagai pedoman di dalam kehidupan suami istri/relasi pria wanita yang lebih baik tentunya.

Namun terjadi "aroma" perdebatan segera dimulai, karena komentar "cerdas reaktif" yang muncul lebih dahulu mengatakan bahwa ini adalah sebuah mitos (anti mars & venus), dengan postingan dan lanjutannya sebagai berikut :

[caption id="" align="aligncenter" width="360" caption="Mars dan Venus, mitos? (kol.pribadi)"]

Mars dan Venus, mitos? (kol.pribadi)
Mars dan Venus, mitos? (kol.pribadi)
[/caption]

Terlihat memang bahwa ada perbedaan pemahaman mengenai kebenaran tentang konten tabel Mars dan Venus di atas, sang pengomentar yang pro mars dan venus , memberikan kenyataan keseharian yang dia alami dan dia lihat, malahan mengomentari bahwa “tidak mungkin buku ini tanpa riset sebelumnya?,

[caption id="" align="aligncenter" width="350" caption="Diskusi Berikut, Mars dan Venus (kol.pri) "]

Diskusi Berikut, Mars dan Venus (kol.pri)
Diskusi Berikut, Mars dan Venus (kol.pri)
[/caption]

Sang pengkritik (anti mars dan venus) mengatakan dalam postingan terakhirnya bahwa salah satu alasan dia selain buku – buku/riset luar negeri yang "menanyakan" tentang kebenaran Mars dan Venus tersebut (ada postingan link - link buku dan jurnal ilmiah yang saya tdk upload disini) , dan juga  kenyataan yang dia alami dimana istrinya juga terkesan diam setelah stress, tidak sama dengan yang tertulis di buku tersebut.(perhatikan gbr di bawah).

[caption id="" align="aligncenter" width="348" caption="Akhir Diskusi,Mars dan Venus (kol.pribadi)"]

Akhir Diskusi,Mars dan Venus (kol.pribadi)
Akhir Diskusi,Mars dan Venus (kol.pribadi)
[/caption]

Diskusi pun terhenti disini (mungkin karena si pro capek berdebat..hehehe atau tdk tau diarahkan kemana),

Saya sebagai peserta pertemuan itu dan pembaca/ditag postingan ini, mempunyai pendapat sendiri, bagi saya diskusi cerdas dan menarik ini membawa saya kepada kesimpulan yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan konten presentasi mars dan venus tersebut :

1. Sikap Kritik/anti tesis terhadap sebuah buku ketika kita membaca sebuah buku adalah suatu hal positif, saya pikir bahwa ketika mendapati cara berpikir yang berbeda dalam memandang suatu persoalan tentu membawa kita kepada kesimpulan - kesimpulan yang lebih realistis dan tepat bagi kehidupan kita.

2. Mars dan Venus  satu dari antara begitu banyak buku yang membahas tentang relasi teman hidup, saya memang mengkonsumsi beberapa buku saja, namun bagi saya memang ada argumen – argumen yang tepat  tentang hal – hal tersebut (subyetif) , namun tentu  nilai – nilai yang cocok (bagi saya) saja yang akan saya pergunakan dalam relasi, namun saya menyadari bahwa tidak semua nilai tersebut kan cocok di pergunakan dalam relasi orang lain kan?(jadi bisa subyektif sekali).

Pada akhirnya saya menyadari bahwa pelajaran paling berharga bukan saja dari buku – buku genre ini, tetapi dari relasi itu sendiri, ketika relasi itu dibangun dengan sebuah pondasi yang tepat, maka kita akan mendapati rumus – rumus yang belum tertulis di buku manapun kan?, kita sebagai sumber dan buku sebagai referensi saja, bagaimana pendapat kompasioner?..:)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun