Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Lucu, Gagal ke Senayan Anwar Fuady Bersumpah di ILC

30 April 2014   04:17 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:02 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anwar Fuady, gagal lolos ke senayan, bersumpah tidak politik uang (sbrgbr :kapan)

[caption id="" align="aligncenter" width="476" caption="Anwar Fuady, gagal lolos ke senayan, bersumpah tidak politik uang  di ILC (sbrgbr :kapan)"][/caption]

ILC malam ini membahas tentang Incumbent yang tersingkir dan kembali ke DPR, saya menonton beberapa menit saja ILC ini dan kebetulan saya menonton pernyataan dari dua politisi yakni Ahmad Yani dari PPP, dan Anwar Fuadi dari Demokrat.

Kedua politisi ini punya kesamaan, saling memanggil kakak dan adik satu sama lain, kedua politisi ini juga berasal dari Dapil dari propinsi yang sama yaitu Sumatera Selatan yang menakjubkan adalah keduanya “terancam”  atau dipastikan tidak lolos ke Senayan lagi sebagai anggota DPR RI.

Ahmad Yani diberikan kesempatan berespon tentang prediksi lembaga yang mengatakan berdasarkan hasil survey Politisi yang tidak akan lolos ke DPR RI karena kecacatan partai atau individu itu sendiri,  seperti biasanya dengan berapi – api Ahmad Yani (AY) menjelaskan kenapa dirinya tidak lolos ke DPR RI, AY mengatakan bahwa dirinya mengetahui dengan jelas bahwa ada kecurangan besar di daerahnya mengenai proses penghitungan suara, kecurangan ini berada di KPU daerahnya, singkat cerita (walaupun panjang) dia bersaksi bahwa sempat ditawari untuk membayar sedemikian besar untuk satu suara, tawaran suara “liar” sebanyak 40 ribu suara diminta dan dihargai 30 ribu persuara (jati totalnya 1,2 M), sempat ingin membayar dengan niat untuk menjebak si oknum ini, AY menawar hingga 20 ribu persuara,tetapi entah bagaimana jebakan AY itu gagal padahal sudah melibatkan polisi (katanya),  AY berkesimpulan bahwa dalam pileg kemarin tidak ada sama sekali penilaian rekam jejak politisi ataupun penilaian Parpol bersangkutan, yang ada adalah permainan uang semata.

Kesempatan berikutnya diberikan kepada Anwar Fuady (AF), tak kalah “sombong” dengan terlebih dahulu menyebutkan dirinya sebagai aktor besar sebagai alasan bahwa dirinya pantas terpilih, AF mengatakan bahwa dirinya satu – satunya Politisi yang turun ke kabupaten – kabupaten, kecamatan, kota di Dapilnya, menurut dia hasil survey dari Demokrat, Golkar dan Junianto Wijaya juga mendeklarasikan dirinya sebagai pemenang.

Tetapi dirinya mengatakan bahwa orang yang dikatakan dari satu partai yang tidak seterkenal dirinya dan jarang turun ke daerah,malahan bisa memenangkan pileg kemarin, “Ribuan kontistuen saya menangis” tambah AF, sampai disini langsung atau tak langsung AF menuduh bahwa Caleg tersebut melakukan politik uang, entah siapa orangnya, tidak disebutkan namanya, "saya melihat uang bergelimang dimana - mana" tambahnya.

Tak cukup disitu dia memanggil pengacara asal Sumsel, saya lupa namanya tetapi dikatakan AF inilah pengacara yang berani dan hebat, saya sempat bingung untuk apa pengacara ini dipanggil mendekat ke AF, eh..diminta AF untuk menyumpah dia, lengkap dengan Alquran yang dibawa AF dari rumah, kalau tidak salah isi sumpah pertama AF adalah dia yakin bahwa dia yang menang sesuai hasil survey, dan yang kedua dia bersumpah tidak sedikitpun melakukan politik uang, saya sekilas melihat bung karni terdiam,mungkin "teman lama" AF ini bingung juga dengan apa yang dilakukan AF,hehehe...

Sedikit aneh dan lucu karena AF sehabis sumpah juga meminta lawan politiknya juga bersumpah seperti dia untuk membuktikan bahwa kemenangan mereka tidak melalui politik uang.(entah menonton atau tidak, sayapun tidak tahu)

Secara pribadi sayabingung juga dengan tingkah laku politisi yang tidak lolos ini, sudah mengetahui ketidakbenaran itu jauh sebelumnya namun tidak mau melaporkannya, sekarang sesudah kalah baru berteriak – teriak kesetanan, seperti belum siap kalah beliau - beliau ini.

Mungkin para politisi ini harus belajar kepada Nurul Arifin, seperti yang diberitakan Media, Nurul juga tidak lolos lagi ke Senayan, ketika dicoba dipanasin tentang kecurigaan adanya kecurangan, Nurul yang mengendus kecurangan serta mengatakan ada "kawan makan kawan" ini mengatakan dia tahu itu "mungkin" ada, namun dia legowo dan dia tidak mau lihat ke belakang lagi, dia akan tetap maju, tanpa melalui gerbang DPR pun dia akan tetap bersuara keras di luar mengenai good governance, pluralisme dan lain – lain, nah..ini baru Top, hehehe

Daripada mengikuti drama politisi kalah yang tidak karuan lagi, mending saya tidur saja..hehehe,salam...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun