[caption id="attachment_374207" align="aligncenter" width="593" caption="Indonesia tetap penting bagi AS dan CIna (sbrgrb:det)"][/caption]
Apa artinya posisi berdiri di dalam foto?. Anda bisa saja salah,jika anda berkata bahwa tak ada artinya. Di keluarga besar saya, sudah diatur sedemikian rupa . Kakak nomor satu dan nomor dua di kiri kanan orang tua, yang lain bisa mengikuti. Anda tahu apa artinya itu.
Begitu juga dengan Jokowi di sesi foto bersama di KTT Apec di Beijing Cina. Bukan main, Presiden kita itu diapit oleh dua orang dari negara yang menjadi pemain utama ekonomi dunia , yaitu Xi Jinping presiden Cina dan Barack Obama, presiden Amerika Serikat.
Jokowi meresponi “berkah” itu dengan ringan tapi mendalam. Jokowi mengatakan bahwa ini merupakan bukti bahwa Indonesia sangat diperebutkan oleh negar- negara maju dan selain itu Indonesia punya peran yang besar, Bebas dan aktif.
Saya setuju bagian penting dari pernyataan tersebut, yaitu kedua negara besar tersebut mempunyai kepentingan besar dari Indonesia. Cina yang sekarang lagi bersaing dengan Amerika menjadi negara Ekonomi terbesar di dunia memang berdampak kepada perekonomian di Indonesia. Begitu banyak barang Cina yang masuk ke Indonesia (diimpor). Tetapi jangan salah, menurut IMF negara di asia yang tidak bergantung kepada Cina dari segi ekspor adalah Indonesia.
Artinya, Indonesia belum sepenuhnya “dieksploitasi” oleh Cina, Cina masih melihat kesempatan untuk semakin menancapkan cakar macannya ke Indonesia dan itu hanya bisa dilakukan jika diapit terlebih dahulu kan?.
Bagaimana dengan Amerika?. Selain kepentingan ekonomi, kepentingan besaryang selalu didengungkan oleh Obama dalam relasinya dengan Indonesia yaitu kehidupan berdemokrasi. Obama (AS) selalu memuji kehidupan demokrasi walaupun bagi Obama Indonesia masih dalam masa transisi.
Amerika akan selalu menyokong Indonesia ketika kehidupan berdemokrasi itu terus dipertahankan dengan baik. Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar dan keragama menjadi pilot project yang tepat, untuk menunjukkan kepada dunia bagaiman dunia semestinya.
Hal yang menarik yang harus diperhatikan adalah kemana poros Indonesia ini akan berpihak. Dari dua kenyataan di atas, maka saya berpikir Indonesia harus dengan jeli untuk memutuskan kemana harus berpihak sambil terus menjaga identitas diri.
Keberpihakan yang terkontrol menjadi harga mati. Maksudnya seperti ini, dari segi ekonomi merapat ke Cina adalah hal yang paling penting, bagaimana Cina bergerak cepat ketika sempat mengalami krisis panjang menjadi hal menarik yang harus dipelajari. Dan itu dilakukan dengan baik oleh Jokowi ketika memutuskan untuk blusukan ke Pelabuhan Tianjin dan naik kereta api cepat di sela kesibukan di KTT.
Tetapi yang harus hati hati- hati adalah Indonesia jangan sampai terjebak ke dalam sisi pemikiran Cina dari sisi pengkerdilan demokrasi. Cina dalam kemegahannya, masih sangat lemah dalam mendukung kebebasan individu di negaranya. Ini tentu saja akan menjadi dinamit besar ketika ada pergesekan dan cina menjadi satu poros yang berbeda karena alasan tersebut— bersama Rusia.
Kesimpulannya adalah Jokowi (Indonesia) berada di posisi yang enak benar, mau ke kiri bisa ke kanan bisa, tetapi yang harus diingat adalah identitas negara kita tetap harus dipertahankan. Saya jelas mendukung cara Jokowi di pidato pertama di KTT Apec, Jokowi sangat perlu mengundang mereka berinvestasi tetapi tetap menjaga identitas kita sebagai tuan rumah. Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H