Mohon tunggu...
Arnold
Arnold Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya adalah seorang Mahasiswa di Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Gadget Pada Perkembangan Skill dan Mental Kanak - Kanak

30 Juni 2024   14:28 Diperbarui: 30 Juni 2024   14:33 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kanak-kanak merupakan masa ketika manusia mampu menerima segala ingatan dengan
mudah, selain itu kanak-kanak adalah awal dari segala pengetahuan yang akan dibawa hingga
dewasa. Di masa kecil tersebut seluruh manusia pernah mengalami Golden Age dimana otak
akan dengan sangat mudah menerima dan meresapi segala sesuatu yang terlihat dan
terdengar, ibarat kertas putih tanpa coretan, kanak-kanak adalah dunia kebenaran, yang polos
dan mudah diarahkan.


Sehingga penting bagi orang tua, untuk menyadari, bahwa di usia lima tahun pertama adalah
masa-masa kritis, anak akan sering bertanya, melakukan kenakalan yang wajar sekalipun
terkadang membuat orangtua frustasi. Tapi di masa ini lah masa yang menjadi basis,
landasan, dan fondasi berbagai aspek perkembangan.


Sebetulnya seluruh masa dalam kehidupan manusia merupakan masa yang sama penting.
Tetapi, pengalaman pertama di usia balita merupakan tuntutan yang akan terekam untuk si
kecil bersikap dikemudian hari. Hal ini disebabkan karena sirkuit emosi terbentuk sejak bayi,
di usia lima tahun pertama balita memerlukan macam-macam stimulasi/rangsangan pada otak
yang hendaknya diberikan secara kompleks oleh orang tua, mulai dari stimulasi bahasa,
hingga gerakan dan sentuhan. Kedekatan antara anak dan orang tua di usia tersebut sangat
perlu karena akan memberikan rasa aman pada anak serta tumbuhnya kepercayaan diri pada
anak dan beserta aspek perkembangan lainnya.


Namun di Era digital ini, ketika seluruh pekerjaan dan kegiatan kita dimudahkan dengan
Internet yang bahkan sudah seperti menjadi kebutuhan primer, dan manusia akan dengan
senang hati menghabiskan waktu di depan layar smartphone. Disitulah terjadinya kesalahan
yang kerap kali dilakukan oleh orang tua, khususnya pasangan muda yang baru memiliki
momongan. Merasa kesulitan dengan anak yang terus menangis dan selalu ingin diajak main,
akhirnya memilih cara mudah agar anaknya tenang, yaitu dengan cara memberikan tontonan
atau game dari smartphone dan aplikasi online.

Keputusan untuk memberikan smartphone di usia dini yang kemudian dapat merusak Skill
dan mental anak - anak.


Saat di masa Golden age nya, meskipun layar gadget menayangkan tontonan kartun
berpendidikan, ia akan merasa bahwa itu adalah dunia bermainnya. Sehingga anak akan
cenderung menyendiri, tidak terbiasa bersosialisasi, dan cenderung emosional.



Hal ini perlu sangat diperhatikan dan jangan sampai gadget merenggut masa golden age si
buah hati, karena selain membuat anak menjadi tidak percaya diri dan lemah dalam mental,
penggunaan gadget yang berkelanjutan dapat membuat berkurangnya kreativitas anak dan
uga akan memperlambat tumbuh kembang otak anak.


Karena Era digital bukan hanya memiliki dampak positif, tapi juga dampak negatif terutama
bagi kanak-kanak, peran dan pengawasan orang tua begitu dibutuhkan. Karena masa kanak-
kanak yang seharusnya dipenuhi dengan penyampaian ekspresi baik berupa kebahagiaan
bermain di luar rumah bersama teman temannya


Sehingga jangan biarkan komunikasi dengan si kecil terganggu oleh sebuah benda yang
bernama gadget. Karena mereka adalah masa depan kita dan masa depan negara

Arnold Imanuel
Mahasiswa universitas Pamulang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun