4. Tumpukan utang yang mendera badan usaha milik negara
5. Aliran investasi luar dan dalam negara yang menyusut akan berimplikasi pada tekanan pada lapangan kerja baru
6. Tuntutan pembangunan terutama infrastruktur serta pelayanan publik
7. Pembangunan wilayah dan terutama kawasan perkotaan (urban) yang akan menjadi sentra pertumbuhan ekonomi
 Daftar di atas hanyalah sebagian dari berbagai harapan dan tuntutan publik yang akan mewarnai penyelenggaraan negara.
Perspektif Sosial Masyarakat
Aspek sosial masyarakat erat kaitannya dengan aspek ekonomi. Realitasnya gerakan Civil Society dalam berbagai bentuk komunitas kian menguat dengan tuntutan berpartisipasi dalam kebijakan publik dan hal ini justru perlu mendapatkan perhatian.
Sejalan dengan berkembangnya peradaban serta budaya digital yang memungkinkan sebagian besar populasi terhubung (connected world) yang berefek berbagai informasi mengalir cepat dengan berbagai varian fake, hoax, fraud serta fakta yang bercampur.
Fenomena Bansos yang gencar saat pandemi telah merubah persepsi masyarakat yang beranggapan bantuan tersebut merupakan kewajiban negara tanpa memperhatikan kondisi.
Seperti disebut pada bagian atas, diksi subsidi masih melekat dalam benak yang membuat beban anggaran negara terkuras bukan untuk pembangunan atau investasi yang berimplikasi pada kenaikan pendapatan.
Sejalan dengan gelombang urbanisasi, dalam dekade mendatang kawasan perkotaan akan dihuni sekitar 2/3 populasi sehingga akan memunculkan berbagai masalah yang antara lain perekonomian terutama lapangan kerja, permukiman, berbagai layanan publik serta tidak dapat dihindari Social Disease yang berpadu dengan tekanan perekonomian akan berimplikasi pada Keresahan Sosial Masyarakat alias Social Unrest yang menjadi sumber kerawanan dan ketidakstabilan.
