Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pelangi Ekonomi dalam Kesuraman Global

8 Februari 2024   23:06 Diperbarui: 9 Februari 2024   08:47 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peraga-1 : Colour Economy Input - source : Arnold M

6. White dan Silver Economy : dapat ditinjau secara bersamaan dengan mengarusutamakan aspek kesehatan dan kualitas hidup serta aspek digital dalam kehidupan. Memang masalah kesehatan menjadi utama seperti juga koneksi digital tetapi faktanya pertumbuhan pesat teknologi digital pasca Great Recession 2008 tidak memberikan bangkitan pada pertumbuhan ekonomi.

7. Red Economy : merupakan upaya efisiensi dalam pengelolaan sumber daya. Japan, Taiwan, South Korea merupakan contoh yang mengarusutamakan efisiensi dan berhati-hati dalam pemanfaatan sumber dengan pertimbangan utama karena keterbatasan atau kelangkaan (scarcity) sumber daya alam.

8. Grey dan Black Economy : merupakan dua hal yang mirip yaitu pada praktek yang tidak wajar. Negara yang kental dengan manipulasi dan korupsi memang akan rawan tetapi jika menilik pada catatan masa lalu negara yang berhasil lolos pendapatan menengah seperti Japan dengan kasus Tanaka, Taiwan dengan era Chiang Kai Shek dan South Korea era Presiden Park Chung Hee juga tidak luput dari kasus korupsi. Contoh ini bukan untuk konklusi : Korupsi itu perlu agar lolos perangkap pendapatan menengah.

Lantas muncul pertanyaan usil : Pasca Jokowinomics yang konon kental dengan Green Economy, warna apa yang akan dipilih ?

Greenflation vs Stagflation dan Krisis Dekade

Diksi Greenflation muncul di permukaan saat acara debat walaupun dalam perjalanan waktu muncul bantahan terhadap pemahamannya yang tidak tepat. Greenflation merupakan implikasi dari upaya yang dilakukan dengan pilihan Green Economy. 

Dalam kajian yang disusun Perusahan Konsultan Mc Kinsey dan dipublikasi oleh World Economic Forum  muncul pernyataan bahwa Green Economy is Expensive. Pada Peraga-2 diberikan screenshoot judul kajian tersebut.

Peraga-2 : Green Economy is Expensive source : World Economic Forum
Peraga-2 : Green Economy is Expensive source : World Economic Forum

Jika memang Green Economy dengan implikasi Greenflation apakah akan tetap mengusung Green Economy ? Dalam kondisi ini perlu memahami kondisi global yang terjadi yaitu Stagflation seperti diberikan pada Peraga-3.

Peraga-3 : Stagflation Phenomena - source : Arnold M
Peraga-3 : Stagflation Phenomena - source : Arnold M

Jika Greenflation merupakan implikasi atau akibat, Stagflation merupakan realitas yang dihadapi berbagai negara dengan fenomena :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun