Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pelangi Ekonomi dalam Kesuraman Global

8 Februari 2024   23:06 Diperbarui: 9 Februari 2024   08:47 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peraga-2 : Green Economy is Expensive source : World Economic Forum

6. White Economy (Putih) : Pengutamaan pada penyelenggaraan layanan kesehatan dan pendukungnya serta pola hidup sehat serta mencapai kualitas hidup dalam kesetaraan dan keadilan serta perlakuan yang sama (inklusif)

7. Silver Economy (Perak) : Pemanfaatan yang mengarusutamaka platform Digital dengan berbagai bentuk inovasi & kreativitas serta bersifat terbuka untuk partisipasi tanpa segregasi

8. Red Economy (Merah) : Pengelolaan sumber daya yang berkaitan dengan konsumsi dan produksi pada tingkat kewajaran dan tidak ada segregasi atau pemenuhan bagi semua

9. Grey Economy (Kelabu) : Pelaksanaan ekonomi yang terkesan legal dan wajar namun mencoba memanipulasi atau mengeksploitasi hal perpajakan atau kewajiban

10. Black Economy (Hitam) : Pelaksanaan kegiatan secara ilegal / melanggar hukum, bawah tanah (under ground) dengan berbagai bentuk penyelewengan dan korupsi serta praktek usaha narkoba, trafficking

Sebagai pembelajaran perlu ditinjau secara ringkas kinerja perekonomian negara dengan warna ekonomi yang diusung.

1. Brown Economy : sebagai contoh negara di South America, Africa, Middle East, North Africa, Africa, Federasi Rusia, dan tentunya Indonesia - secara sederhana pertumbuhannya medioker bahkan rendah di South America, North Africa, Middle East. Apakah dengan pilihan Brown Economy lantas berdampak pada lingkungan dan efek pemanasan ? Secara sederhana tidak terjadi bencana.

2. Green Economy : diadopsi negara di EU dan North America yang mengusung hal perubahan iklim dan polusi serta energi hijau. Faktanya EU mengalami krisis saat terjadi blokade gas sejalan dengan invasi Rusia terhadap Ukraina - juga sangat terdampak akibat Pandemi Covid-19. Fakta ini memberikan dugaan bahwa Ekonomi Hijau tidak menghadirkan ketahanan atau Resilience.

3. Blue Economy : negara yang dipandang telah mengadopsi antara lain India, China, Vietnam. Secara umum memang dapat dikatakan kinerja perekonomiannya stabil dan dalam beberapa hal misalnya infratruktur dapat dikatakan unggul dibandingkan negara sekitarnya juga kinerja wisata. Secara geografis Indonesia mirip dengan India dalam lingkup Indian Ocean Rim demikian juga dengan Vietnam dengan South China Sea. Kondisi ini mengingatkan agar Indonesia beralih ke Blue Economy.

4. Golden Economy : dari sudut pandang energi, belum ada negara yang berhasil menghadirkan ketahanan energi dengan menggunakan berbagai bentuk Energi Terbarukan; bahkan energi fosil masih menjadi andalan.

5. Purple Economy : secara sederhana dapat merujuk pada negara Nordic di Europe seperti Denmark, Norway, Finland, Sweden yang sangat memperhatikan kesejahteraan sosial bagi masyarakat dan kualitas hidup. Umumnya negara Nordic populasinya kurang dari 10 juta kecuali Sweden yang hampir mencapai 11 juta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun