Relitas Kawasan Perkotaan Greater Jakarta
Dalam percakapan SaBot (Santai Berbobot) via kanal Youtube SaBot ditampilkan obrolan seputar lagu dan lingkungan dan salah satu yang diputar adalah Another Day in Paradise dari penyanyi dekade 1980an Phil Collins.Â
Pada percakapan diulas tentang latar belakang lagu yang menggambarkan kemiskinan di metropolitan (kota besar) New York - USA yang merupakan kota dengan Gross Domestic Product (GDP) terbesar di dunia di atas kota besar lainnya seperti Tokyo, London, Shanghai, Paris yang merupakan Top-5 (lihat Peraga-1 - sumber : https://pwc.blogs.com/files/global-city-gdp-rankings-2008-2025.pdf)
Metropolitan Jakarta (Greater Jakarta) berada pada peringkat-49 walaupun berdasarkan populasi merupakan terbesar di dunia, karena realitasnya sudah lebih besar dari Greater Tokyo (Lihat Peraga-2 : Top-20 World Urban by Population)
Pemahaman Greater Jakarta atau Jabodetabek Punjur (Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi Puncak Cianjur) sering dipandang sebagai perluasan Jabodetabek dengan realitasnya seperti pada pada Peraga-3
Gambaran Greater Jakarta seperti pada Peraga-3 ternyata telah mencakup Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjut, Karawang, Cikampek, Purwakarta, Serang, Cilegon. Sementara Kawasan Perkotaan di Indonesia yang sudah ada dan yang diprakirakan akan hadir diberikan pada Peraga-4.
Selanjutnya dalam tulisan ini ditinjau ihwal kemacetan, kesenjangan, dan kumuh dengan memperhatikan beberapa fenomena yang terjadi saat ini serta memperhatikan masalah lingkungan terutama perbahan iklim dan efek Maltus (Peraga-5).
Dari Peraga-5 dapat dilihat ledakan mobilitas sejalan dengan pertambahan penduduk dengan urbanisasi serta peningkatan kesejahteraan yang merubah perilaku dalam penggunaan kendaraan pribadi atau publik (Public Transport) serta pemilihan dan penentuan permukiman yang kian tersebar serta tempat kerja. Sementara kehadiran El Nino dan La Nina berimplikasi pada perubahan cuaca dan ancaman bencana kering atau kemarau (drought) dan banjir (flood).