Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengarusutamakan Pembangunan Infrastruktur dan Kawasan Perkotaan Indonesia Pasca Jokowi

16 Januari 2024   23:17 Diperbarui: 17 Januari 2024   11:53 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peraga-4 : Malthusian Effect - Arnold M

2. Keterlambatan dan penundaan pembangunan infrastruktur akan menyebabkan rendahnya pertumbuhan yang berdampak pada pertumbuhan GNI per kapita sehingga akan gagal lolos dari Perangkap Pendapatan Menengah

3. Perkotaan dan Kota Besar (Metro/Megapolitan) harus menjadi fokus karena menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dimana 2/3 penduduknya tinggal atau bermukim

4. Siklus Perencanaan yang sudah ada (RPJPN Jangka Panjang – RPJMN Jangka Menengah) harus secara disiplin diberdayakan dan dijadikan pedoman utama dalam pembangunan.

5. Pembangunan infrastruktur tidak sekedar pembangunan fisik tetapi juga melibatkan peradaban dan budaya masyarakat khususnya pada pelayanan publik yang akan erat berkaitan dengan pendapatan pemerintah vis a vis Pajak.

Akhir kata tulisan ini disampaikan dengan penuh rasa tanggung jawab dan semoga dapat dilanjutkan dengan rangkaian diskursus dan pendalaman sehingga dapat diimplementasikan dan dimanfaatkan.

S. Arnold Mamesah - Januari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun