Dalam berinisiatif untuk berinvestasi diperlukan juga kemampuan untuk mereka masa depan (outlook) dengan mengukur hasil (output) serta mendapatkan maslahat yang berarti pada rentang waktu panjang (outcome).
Faktor Ketenagakerjaan dan Human Capital
Mengarusutamakan investasi pada aspek ketenagakerjaan dan Human Kapital pada skenario perjalanan menuju Indonesia Emas harus menjadi perhatian. Pendekatan yang mengembangkan sisi permintaan (demand) dipandang lebih penting daripada sisi penyediaan dengan kiat "vocational training" yang digadang pemerintah.
 Realitas 3 juta tenaga kerja baru yang masuk tiap tahun ke dalam pasar tenaga kerja dikombinasikan dengan penambahan unemployment dan half employment (kerja kurang dari 35 jam dan pendapatan kurang dari Upah Minimum) sebesar 6 juta pasca Pandemi merupakan potret perekonomian Indonesia kini dan perlu penanganan dari berbagai pemangku kepentingan dengan kiat yang tepat.
Dalam pelaksanaan yang diperlukan bukan manusia yang tahu (Knowing) tetapi mau melakukan (Doing) sehingga dalam implementasinya bukan pada pembekalan pengetahuan tetapi pada supervisi dalam pelaksanaan pekerjaan serta memberikan ruang untuk tenaga kerja untuk mengoptimalkan kemampuan dan partisipasi sejalan niat untuk meningkatkan peradaban dalam masyarakat.
Tenaga kerja sebagai aktor pengembangan peradaban tidak hanya puas dengan bekerja  tetapi membanguna karakter bangga sebagai pekerja Indonesia yang memberikan nilai tidak hanya pada aspek perekonomian tetapi aspek sosial dan kepedulian terhadap lingkungan hidup masyarakat yang tidak terbatas pada kebersihan tetapi juga pada kenyamanan dan keamanan lingkungan.Â
Dari sisi pendapatan selayaknya perlu bergeser dari Minimum Wages (Pendapatan Minimum) menjadi Living Wages (Pendapatan Untuk Kehidupan) yang mencakup pemenuhan pada hunian, kesehatan, pendidikan, dan mobilitas kegiatan. Pembangunan Human Kapital selayaknya diselaraskan dengan aspek kewilayahan dengan memperhatikan sumber daya yang tersedia dan upaya pemenuhan kebutuhan wilayah sehingga outputnya dapat langsung memberikan dampak pada pertumbuhan usaha.Â
Catatan juga diberikan pada fasilitas pelayanan publik terutama layanan kesehatan yang selayaknya menjadi bagian dari perwujudan disiplin melalui sumber daya yang mengelola dan menjadi agen dalam pembangunan disiplin yang erat kaitannya dengan peradaban khususnya terhadap protokol kesehatan dengan pemahaman kehadiran virus yang menyebabkan lingkungan sosial berisiko (risk society).
Agar mendapatkan Quick Win (Hasil Cepat) yang dibutuhkan antara lain: Pembangunan Manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi; Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan; Pemerataan pembangunan dan pemantapan ketahanan nasional; serta tata kelola pemerintah yang mengutamakan pelayanan publik.
Peran dalam Pengembangan Infrastruktur dan KawasanÂ