Gambaran pertumbuhan ekonomi triwulanan berdasarkan Produk Regional Domestik Bruto (PDRB) provinsi di pulau Jawa pada lokasi kawasan metropolitan berada diberikan pada Peraga-7.
Â
Dengan demikian, perekonomian kawasan metropolitan atau area urban perlu mendapatkan perhatian khusus dengan wawasan Urbanomika yang menempatkan area urban sebagai Ruang Inovasi dan Pertumbuhan. Bank Dunia (World Bank) pada awal Oktober 2019 menerbitkan hasil kajian dengan judul: Augment, Connect, Target (ACT) : Realizing Indonesia's Urban Potential yang memberikan narasi potensi urban di Indonesia.
Memanfaatkan kawasan urban dengan populasi yang besar merupakan peluang dan berpotensi mempercepat pertumbuhan perekonomian terutama dari sektor industri dan sektor jasa & layanan termasuk pariwisata sehingga akan menjadi daya tarik untuk investasi.
Tetapi pada sisi lain perlu diperhatikan daya tampung dan daya tahan urban antara lain pada penyedian hunian atau rumah dengan dukungan infrastruktur terutama transportasi dan utilitas, juga lingkungan agar masyarakat terutama keluarga dapat mencapai kualitas hidup yang sehat.
Agar bebas dari Perangkap Pendapatan Menengah pada Indonesia Emas 2045 dalam kondisi perekonomian global yang saat ini sarat gejolak dan ketidakpastian, perlu tingkat pertumbuhan yang tidak medioker atau hanya pada kisaran 5% seperti yang diberikan dalam artikel Pilihan Pengembangan Infrastruktur Interkoneksi.
Wawasan Ekonomi Biru dan Urbanomika dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian Indonesia merupakan pilihan yang menjanjikan dalam masa 5 (lima) tahun kedua Dekade Jokowi.
Arnold Mamesah - 21 Oktober 2019Â
Artikel ini didekasikan bagi DMS yang berulang tahun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H