Deflasi dan Depresiasi
Dalam kondisi nilai tukar Rupiah (IDR) terhadap Dolar Amerika (USD) mengalami tekanan penurunan atau depresiasi, pada tingkat harga konsumen muncul fenomena inflasi negatif (disinflasi) masing-masing pada Agustus 2018 sebesar minus 0.05% dan dan September 2018 sebesar minus 0.18%.
Gambaran inflasi dan nilai tukar dapat dilihat pada Peraga-1 berikut.
Peraga-1 : Trend Inflasi dan Nilai Tukar
Tren inflasi yang turun ini juga dapat menjadi indikasi ketersediaan barang (supply) untuk memenuhi permintaan (demand) dan biaya logistik yang tidak mendorong kenaikan harga.Â
Tetapi pada sisi lain, dapat juga menjadi gejala penurunan daya beli masyarakat akibat penghematan atau turunnya pendapatan sehingga hal ini merupakan awal dari fenomena "Spiral Deflasi"; yang rangkaiannya diberikan pada Peraga-2.
Peraga-2 : Rantai Spiral Deflasi
Dampak yang kelak akan dirasakan berbentuk Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh dunia usaha dan pertambahan lapangan kerja akan sangat tertekan; sehingga angka pengangguran naik yang akan memicu masalah sosial.
Dampak lanjutan yang akan terjadi berupa penurunan daya beli masyarakat yang mengakibatkan permintaan turun sehingga persedian barang tidak terserap serta terjadi kelebihan (excessiveness of supply).