Perlu dicermati, dari Peraga-3. cadangan devisa China yang dalam dua tahun (2015-2016) turun 20%; sementara perdagangan China selalu surplus pada masa yang sama. Fenomena penurunan ini bisa terjadi karena peningkatan investasi di luar negeri (outbound investment) atau akibat "capital flight". Kemungkinan pertama kecil  karena kondisi pertumbuhan domestik China tertekan yang menyebabkan kegiatan "outbound investment" berkurang (lihat artikel di sini). Sebaliknya, akibat tekanan domestik memberi sentimen negatif terhadap ekspektasi imbalan investasi; yang kemudian berimplikasi pada tindakan penarikan modal (capital flight). Kondisi "capital flight" China menguntungkan pasar Indonesia. Tetapi jika kondisi ini berkepanjangan akan berpotensi "financial crisis" pada China. Tularannya (contagion effect) akan merambat ke Asean karena beberapa negara sangat bergantung pada pasar China.Â
Potret Perdangangan Global Indonesia
Mitra utama perdagangan Indonesia antara lain USA, European Union (EU), Jepang, Asean, dan China; neracanya diberikan pada rangkaian peraga berikut ini.
Peraga-4 : Neraca Perdagangan Indonesia - USA
Peraga menunjukkan trend surplus Indonesia terhadap USA meningkat.
Peraga-5 : Neraca Perdagangan Indonesia - European Union
Walaupun trend surplus 2010 - 2016 turun tetapi pada 2014-2016 telah berbalik naik.
Peraga-6 : Neraca Perdagangan Indonesia - Jepang