Dalam berbagai kesempatan, Presiden Jokowi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (SMI) selalu menyebutkan bahwa pertumbuhan Indonesia termasuk Top-3 Global dengan peringkat tertinggi India, selanjutnya China dan Indonesia; seperti pada Peraga-1.
Peraga-1 : Proyeksi pertumbuhan Ekonomi (PDB : Produk Domestik Bruto) India, China, Indonesia pasca Krisis Finansial 2008
Rerata pertumbuhan pasca Krisis Finansial 2008 diberikan pada kolom pertama (Avg_Pre) dan selanjutnya proyeksi hingga 2021. Proyeksi pertumbuhan global pada kisaran 3,5%, rerata Emerging Market & Developing Economies berada pada kisaran 4,5 - 5% dengan kecenderungan naik. Sementara trend pertumbuhan China turun dan berada pada kisaran 6%; sedangkan India dan Indonesia trend-nya naik.
Posisi cadangan devisa China, India, dan Indonesia diberikan pada berikut.
Peraga-2 : Cadangan Devisa (Foreign Exchange Reserve) India, China, Indonesia
Cadangan devisi China dalam dua tahun terakhir terus berkurang; penurunan 2015-2016 hampir 10%. India dalam 2015 - 2016 naik hampir 3%, trend berbalik pada dua triwulan terakhir; sementara Indonesia mengalami trend naik sejak triwulan-3 2015, untuk 2015-2016 besarnya 16%.
Pergerakan indeks nilai tukar Renminbi (China), Rupee (India), dan Rupiah (Indonesia) diberikan pada peraga berikut ini.
Peraga-3 : Indeks Nilai Tukar Efektif  (Real Effective Exchange Rate Index)