Bagi penggemar "Progressive Rock", nama Genesis sangat dikenal dengan masterpiece : Selling England by the Pound. Album tersebut dibuka dengan lagu berjudul : Dancing with the Moonlit Knight dan bunyi lirik pertamanya : "Can you tell me where country lies ?". Album ini menyuarakan protes; ungkapan tersebut berulang saat 51,9% peserta jajak pendapat dalam lingkungan United Kingdom (England, Scotland, Wales, North Ireland) pada 23 Juni 2016 memilih "LEAVE" alias meninggalkan European Union (EU), suatu kerjasama ekonomi regional di kawasan Eropa.
Untuk memahami EU dan besaran perekonomiannya, diberikan perbandingan dengan North America Free Trade Area (NAFTA) dan ASEAN seperti diberikan pada Peraga-1.
Sedangkan beban utang terhadap GDP berdasarkan posisi 2015, North America (dalam kerjasama regional NAFTA; dengan anggota USA, Canada, dan Mexico) menanggung rasio beban utang terhadap GDP (Gross Domestic Product) tertinggi (101,6%); EU pada besaran 87,4%, dan ASEAN pada 46% (bandingkan Indonesia pada kisaran 27%).
Membandingkan UK dengan populasi penduduk 65 juta (sekitar 12,7% EU) terhadap EU, pada masa yang sama mencapai rerata pertumbuhan 1,1% dan beban utang terhadap GDP pada 2015 berada pada besaran 89,3%. Opsi LEAVE yang dipilih mengekspresikan rendahnya pengharapan (less hope) terhadap EU dalam peningkatan pertumbuhan UK. Dengan pilihan tersebut, UK akan berupaya memperluas pasar di luar EU dan salah satunya melirik pada pasar yang bertumbuh seperti Asean serta pada sesama Anglo-Saxon dan English native countries seperti Commonwealth countries (misalnya : India, Malaysia, Singapore, Australia), USA, dan Asean terutama Indonesia sebagai anggota terbesar Asean.Â
Sebagai gambaran diberikan kondisi perdagangan USA dengan mitra utama (EU (Euro), China (CNY), Jepang (JPY) dan UK (GBP) dan Indonesia pada Peraga-2.
Perlu diketahui saat menjadi anggota EU, UK tetap menggunakan Pound Sterling (GBP) bukan Euro, seperti juga negara Nordic (Swedia, Denmark, Norwegia). Dengan UK meninggalkan EU, diperkirakan menekan posisi GBP. Peraga-3 memberikan gambaran pergerakan GBP dan mata uang utama serta Rupiah (IDR) berdasarkan Effective Exchange Rate untuk masa pasca Krisis Keuangan 2008.
Memperhatikan pergerakan nilai tukar efektif masa 2009 - Mei 2016, proyeksi tiga mata uang : JPY, Euro, dan IDR akan mengalami trend naik (penguatan - lihat garis putus pada JPY, Euro, dan IDR); sedangkan USD, GBP, dan CNY sebaliknya atau turun.
Ibarat kecoak, bermunculan kajian atau analisis yang mengatakan bahwa keluarnya UK dari EU akan berdampak USD menguat. Berdasarkan Peraga-2, kondisi penguatan USD akan berdampak US Trade Deficit makin besar dan membebani perekonomian US; kondisi ini tentu sangat tidak disukai US. Sementara, data dan proyeksi berdasarkan trend pada Peraga-3 menunjukkan pergerakan nilai tukar efektif USD akan turun dan kondisi sebaliknya pada IDR.