Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Keliru Paham Seputar Rating dan Peringkat

3 Juni 2016   22:18 Diperbarui: 4 Juni 2016   12:11 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rating and Investment - Prepared by Arnold M

Sepintas belum banyak perbaikan atau perubahan pada faktor-faktor EoDB.

Merujuk pada World Economic Forum, Country Competitiveness Report (2015-2016), Indonesia berada pada peringkat 37, di bawah Thailand (34), Malaysia (18), Singapore (2), China (28); tetapi lebih baik daripada Phillipine (47), Vietnam (56), dan India (55).

Bagaimana dengan kondisi infrastruktur dan logistik yang sering digunakan sebagai indikator keunggulan komparatif ?

Berdasarkan peringkat "Quality of Overall Infrastructure" yang diterbitkan World Economic Forum, indonesia berada pada posisi 82, sementara posisi Singapore : 22, Malaysia : 23, Thailand : 47, Phillipine : 113, Vietnam : 123, sedangkan China : 69, dan India : 86.

Untuk kinerja logistik (Logistic Performance Index), berdasarkan peringkat World Bank, Indonesia berada pada posisi 53, sedangkan Singapore : 5, Malaysia : 25, Thailand : 35, Phillipine : 57, Vietnam : 48, sedangkan China : 28, dan India : 54.

Rangkuman rating dan peringkat dan aliran masuk investasi diberikan pada Peraga-4.

Peraga-4 : Rating, Peringkat dan Aliran Masuk Investasi

Rating and Investment - Prepared by Arnold M
Rating and Investment - Prepared by Arnold M
Sumber Informasi Peraga-4 : Trading Economics : Credit Rating; World Bank : Ease of Doing Business; World Economic Forum : Competitiveness Rankings; World Economic Forum : Quality of Overall Infrastructure; World Bank : Logistic Performance Index; UNCTAD : World Investment Report 2015.

Peraga-4 menunjukkan tiga negara teratas berdasarkan tingkat pertumbuhan "Inflow Investment" adalah Phillipine, India, dan Indonesia. Sementara jika melihat peringkat kredit, Ease of Doing Business, Competitiveness, Kualitas Infrastruktur, dan Kinerja Logistik, ketiga negara tersebut bukan pada posisi yang lebih baik daripada Malaysia, Singapore, China, Vietnam, dan Thailand. Fakta ini menunjukkan bahwa rating dan peringkat yang disebutkan bukan menjadi pertimbangan utama dalam berinvestasi. 

Pemahaman demikian bukan untuk mengatakan bahwa kondisi infrastruktur, kinerja logistik, faktor Ease of Doing Business, Competitiveness, dan Credit Rating tidak penting. Tetapi sebaliknya, investasi diutamakan pada pembangunan dan peningkatan infrastruktur demi meningkatkan keunggulan (Country Comparativeness); yang selanjutnya akan mengundang lebih banyak aliran masuk investasi. 

Dalam hal aliran masuk investasi dari luar masih tersendat, inisiatif dan peran pemerintah menjadi utama melalui ekspansi anggaran (fiscal expansion) dalam investasi infrastruktur. Strategi ini selaras dengan Generally Accepted Principle dalam Kebijakan Stimulus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun