Gejolak Nilai Tukar
Nilai tukar mata uang (Currency Exchange) yang sering diberitakan atau diamati umumnya berdasarkan nilai tukar nominal yang digunakan dalam bertransaksi; yang selanjutnya menjadi rujukan dalam transaksi bank atau "money changer".
Berdasarkan informasi Bank Indonesia, nilai tukar nominal Rupiah (IDR) terhadap Dolar Amerika (USD) untuk masa 16-20 Mei 2016 diberikan pada Peraga-1.
Tetapi perjalanan perekonomian dan transaksi yang melibatkan nilai tukar bukan hanya dalam satu pekan tetapi perlu dilihat berdasarkan "time horizon" atau rentang waktu panjang; setidaknya 3(tiga) bulan hingga 1(satu) tahun; dengan juga memperhatikan pergerakan atau gejolak nilai tukar mata uang lainnya, terutama dengan USD.
Kinerja Nilai Tukar Nominal
Dalam masa April 2015 hingga 20 Mei 2016, kinerja nilai tukar beberapa mata uang (berdasarkan rerata bulanan) terhadap USD diberikan pada Peraga-2.
Penjelasan.Â
- CNY : Renminbi China, Euro : Euro Europe Area, INR : Rupee India, IDR : Rupiah Indonesia, JPY : Yen Japan.Â
- Nilai tukar nominal (rerata bulanan) terhadap Dolar Amerika (USD)
Membandingkan rerata nilai tukar nominal terhadap USD dalam masa April 2015-April 2016 dan rerata Mei 2016 (1-20 Mei 2016), dapat dilihat bahwa China Renminbi, Europe Area Euro, India Rupee turun sedangkan Rupiah dan Japan Yen naik. Kenaikan nilai tukar Yen terhadap USD sebesar 8,7% sangat mencemaskan bagi perekonomian Jepang yang pertumbuhannya rendah (sekitar 1%) karena akan menekan nilai ekspor. Sementara kenaikan Rupiah dapat dilihat sebagai koreksi natural menuju nilai tukar sesuai dengan kondisi fundamental ekonomi. (Catatan : dalam usulan APBN Perubahan 2016 asumsi nilai tukar IDR terhadap USD dirubah dari 13.900 menjadi 13.400).
Kinerja Indeks Nilai Tukar Efektif
Dengan memperhatikan inflasi berdasarkan Consumer Price Index (CPI) serta nilai perdagangan internasional pada masing-masing negara, Bank for International Settlements menerbitkan Indeks Real Effective Exchange Rate (REER). Indeks ini memberikan gambaran kondisi perekonomian yang lebih akurat. Pada masa April 2015-April 2016, indeks REER beberapa mata uang (seperti yang disebut di atas) diberikan pada Peraga-3.
Penjelasan.Â
- CNY : Renminbi China, Euro : Europe Area, INR : Rupee India, IDR : Rupiah Indonesia, JPY : Yen Japan, USD : US DollarÂ
- Indeks berdasarkan Real Effective Exchange Rate (REER).
Berdasarkan indeks bulanan, rerata April 2015-April 2016 dan April 2016, indeks China Renminbi, India Rupee, dan USD turun; sedangkan untuk Euro, Rupiah dan Japan Yen naik. Kembali terlihat Jepang mengalami kenaikan seperti juga Indonesia. Kenaikan indeks Rupiah merepresentasikan kenaikan surplus perdagangan dan trend inflasi yang turun. (Catatan : dalam usulan APBN Perubahan 2016 asumsi inflasi dirubah dari 4,7% menjadi 4%).
Optimisme dalam Gejolak, Sentimen, dan SpekulasiÂ
Berbicara perekonomian bukanlah sekedar memandang perubahan dalam siklus pendek atau "snapshoot" untuk mengambil konlusi dan kesimpulan. Tetapi tidak dapat dihindarkan, demi mendapatkan "gain", sentimen atau kondisi semu ("fake condition") dihembuskan agar timbul tindakan terutama dalam pasar uang (forex market) dan pasar modal. Kondisi ini kemudian dipengaruhi perilaku tidak rasional alias ikutan (herding atau band-wagon effect) para "pemain" yang ingin mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu singkat (spekulasi).
Untuk melakukan prediksi (prakiraan) atau proyeksi pertumbuhan perekonomian, sekali lagi sangat perlu memperhatikan trend atau kecenderungan dalam rentang waktu panjang; bukan sekedar perubahan harian atau mingguan. Memperhatikan gejolak atau perubahan nilai tukar nominal dan indeks REER yang cenderung stabil; memberikan signal atau indikasi positif untuk mempertahankan target pertumbuhan 2016 pada angka 5,3% dan selanjutnya pada 2017 dengan target dalam rentang 5,3%-5,9%. Kajian sederhana dalam artikel ini sangat mendukung prediksi tersebut !
Arnold Mamesah - Laskar Initiatives
22 Mei 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H