Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Fakta Kondisi Perekonomian di Balik Pertumbuhan PDB

4 Mei 2016   15:02 Diperbarui: 4 Mei 2016   22:18 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertumbuhan PDB Triwulanan

Biro Pusat Statistik pada 4 Mei 2016 mengumumkan angka pertumbuhan PDB Triwulan I 2016 sebesar 4,92%; sebelumnya Bank Indonesia memberikan angka USD 107,5 Miliar sebagai cadangan devisa per 31 Maret 2016. Pemerintah melalui Menteri Keuangan telah menyampaikan APBN Perubahan 2016 dengan beberapa perbaikan antara lain tingkat defisit 2,5%; nilai tukar Rupiah (IDR) terhadap Dolar Amerika (USD); saat ini tengah berlangsung pembahasannya dengan Dewan Perwakilan Rakyat.

Gambaran Pertumbuhan PDB Triwulanan dan Cadangan Devisa diberikan pada Peraga-1. [Sumber Informasi : Biro Pusat Statistik dan Bank Indonesia - Indikator Moneter]

mes2-5729bfba8c7e6149048b4571.jpg
mes2-5729bfba8c7e6149048b4571.jpg
Peraga-1 : PDB Triwulan dan Cadangan Devisa

Angka pertumbuhan 4,92 memang lebih kecil dibandingkan Triwulan-4 2015 yang besarnya 5,04% tetapi lebih tinggi dibandingkan Triwulan-1 2015 pada 4,73%. Jika dilihat perbandingan antara triwulan yang sama dengan tahun sebelumnya, didapatkan trend positif pertumbuhan PDB (garis putus merah pada Peraga-1) yang berlangsung sejak Triwulan-3 2015. Sedangkan untuk cadangan devisa, trend positif (naik) juga terjadi sejak Triwulan-4 2015.

Indikasi positif moneter ditunjukkan pada tingkat inflasi dan nilai tukar Rupiah (IDR) terhadap Dolar Amerika (USD). seperti pada Peraga-2. [Sumber Informasi : Bank Indonesia - Inflasi dan Kalkulator Kurs]

mes3-5729bfddb49273aa07e39cdd.jpg
mes3-5729bfddb49273aa07e39cdd.jpg
Peraga-2 : Trend Tingkat Inflasi dan Nilai Tukar

Tingkat inflasi menunjukkan kecenderungan turun; sementara nilai tukar IDR - USD mengindikasikan penguatan yang berlangsung selama Triwulan-1 2016.

Neraca perdagangan dalam Triwulan-1 2016 mencatat surplus sebesar USD 1,64 Miliar, setelah sepanjang 2015 mengalami surplus sebesar USD 7,52 Miliar.

Posisi pinjaman pemerintah diberikan pada Peraga-3 [Sumber Informasi : Kementerian Keuangan - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko.]

mes4-5729bffea123bd4407813b98.jpg
mes4-5729bffea123bd4407813b98.jpg
Peraga-3 : Posisi Pinjaman Pemerintah Akhir Triwulan 1 2016

Dibandingkan dengan PDB, besaran pinjaman tersebut pada kisaran 27% PDB. Dari jumlah tersebut porsi SBN (Surat Berharga Negara) sebesar 77% (56,7% Rupiah, lainnya Valas) dan lainnya dalam bentuk pinjaman luar negeri.

Berdasarkan rasio, hanya Chile yang lebih kecil daripada Indonesia sedangkan negara lainnya lebih besar. Perbandingan atau rasio pinjaman terhadap PDB diberikan pada Peraga-4. [Sumber Informasi : Kementerian Keuangan - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko.]

mes5-5729c01ddd9373d71397a11a.jpg
mes5-5729c01ddd9373d71397a11a.jpg
Peraga-4 : Perbandingan Rasio Pinjaman Terhadap PDB

Indikator perekonomian di atas dirangkum dengan nilai ambang (threshold) masing-masing seperti pada Peraga-5.

mes6-5729c045ad7e6142070439fa.jpg
mes6-5729c045ad7e6142070439fa.jpg
Peraga-5 : Ringkasan Indikator Perekonomian

Dengan melihat dan mencermati indikator perekonomian pada Peraga-5, ternyata memahami kondisi perekonomian Indonesia sangat sederhana dan sebaliknya sulit untuk menyangkalnya.

Konklusi sederhana yang dapat diambil : "Kondisi Perekonomian Pada Jalur Tepat"

Arnold Mamesah - Laskar Initiatives

4 Mei 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun