Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money

Mitos Cadangan Devisa dan Efek China

28 April 2016   05:31 Diperbarui: 18 Mei 2016   11:16 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warning China

"Historical trend" cadev China dalam 3 tahun terakhir diberikan pada Peraga-2.

china-forex-reserve-572130ce0d9773410d003ee2.png
china-forex-reserve-572130ce0d9773410d003ee2.png
Peraga-2 : China Forex ReserveSumber Informasi : China - State Administration of Foreign Exchange

Dari Peraga-2 dapat dilihat bahwa sejak Juni 2014 saat cadev China mencapai USD 3.993 Miliar, pertumbuhannya terus turun dan hingga Maret 2016 jumlahnya berkurang USD 781 Miliar atau 20%. Sejak Januari 2015 terjadi pertumbuhan negatif dan pada Maret 2016 telah menjadi negatif 14%. Sementara pada perdagangan global, China selalu mencatat Surplus yang seharusnya meningkatkan cadev.

Berkurangnya cadev akibat intervensi Bank Sentral China (People's Bank of China) menjaga gejolak nilai tukar; juga akibat Capital Flight atau keluarnya modal. China perlu menjadi stablitas nilai tukar agar harga barang ekspornya dapat bersaing. Sementara fenomena modal keluar dari China menyebabkan timbulnya aliran dana ke negara lain yang berrtumbuh seperti India, Indonesia, Thailand; berdampak penguatan pada mata uang negara masing-masing.

Jika fenomena capital flight dari China ini terus berlangsung, cadev China akan terus tergerus sehingga semakin melemahkan perekonomian. Implikasinya pada penurunan demand China yang membuat tekanan pada negara mitra dagang. Sementara pada pasar saham dan pasar uang di China, kondisi demikian menimbulkan sentimen dan tindakan spekulasi serta berpotensi menimbulkan kepanikan pasar. 

Panik pasar China akan menular pada regional berlanjut pada pasar utama yang berdampak Krisis Global.

Arnold Mamesah - Laskar Initiatives

28 April 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun