Warning China
"Historical trend" cadev China dalam 3 tahun terakhir diberikan pada Peraga-2.
Dari Peraga-2 dapat dilihat bahwa sejak Juni 2014 saat cadev China mencapai USD 3.993 Miliar, pertumbuhannya terus turun dan hingga Maret 2016 jumlahnya berkurang USD 781 Miliar atau 20%. Sejak Januari 2015 terjadi pertumbuhan negatif dan pada Maret 2016 telah menjadi negatif 14%. Sementara pada perdagangan global, China selalu mencatat Surplus yang seharusnya meningkatkan cadev.
Berkurangnya cadev akibat intervensi Bank Sentral China (People's Bank of China) menjaga gejolak nilai tukar; juga akibat Capital Flight atau keluarnya modal. China perlu menjadi stablitas nilai tukar agar harga barang ekspornya dapat bersaing. Sementara fenomena modal keluar dari China menyebabkan timbulnya aliran dana ke negara lain yang berrtumbuh seperti India, Indonesia, Thailand; berdampak penguatan pada mata uang negara masing-masing.
Jika fenomena capital flight dari China ini terus berlangsung, cadev China akan terus tergerus sehingga semakin melemahkan perekonomian. Implikasinya pada penurunan demand China yang membuat tekanan pada negara mitra dagang. Sementara pada pasar saham dan pasar uang di China, kondisi demikian menimbulkan sentimen dan tindakan spekulasi serta berpotensi menimbulkan kepanikan pasar.Â
Panik pasar China akan menular pada regional berlanjut pada pasar utama yang berdampak Krisis Global.
Arnold Mamesah - Laskar Initiatives
28 April 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H