Sementara tekanan Strong USD mengalami kondisi berbalik dengan indeks nilai tukar USD melemah terhadap mata uang utama (Major Currencies seperti Euro, GB Pound, Yen Jepang), juga mata uang mitra dagang US lain (Broad Currency, termasuk Rupiah), seperti ditunjukkan pada Peraga-2.
Peraga-2 : Indeks Kurs Tukar USD terhadap Major & Broad Currency
[caption caption="https://research.stlouisfed.org/fred2/graph/fredgraph.jpg?hires=1&g=4bYH"]
Sumber Informasi : FRED - Federal Reserve Bank of St. Louis - Economic Analysis
Euro Area dengan dorongan kebijakan moneter Quantitative Easing Euro Central Bank (Asset Purchase Program) masih belum berdampak pada peningkatan pertumbuhan; konsumsi diharapkan naik menjadi pendorong pertumbuhan tetapi inflasi rendah.
Area Amerika Latin belum menunjukkan perbaikan dalam pertumbuhan ekonomi bahkan resesi semakin dalam seperti dialami Venezuela, juga kondisi tidak membaik di Argentine, Brazil juga Chile, Peru, Ecuador.
Kondisi tekanan pertumbuhan China berpengaruh terhadap perekonomian Asia Timur juga Asia Selatan, dan juga Asia Tenggara.
Koreksi penurunan prediksi pertumbuhan oleh IMF dan World Bank; berlanjutnya deflasi komoditas dan energi; sulit berharap terjadi perubahan dan perbaikan pada kondisi ekonomi global dalam waktu dekat.
Peningkatan Penerimaan
Sepanjang akhir pekan ini, melalui media sosial beredar artikel Sri Mulyani Indrawati (SMI) yang dikutip dari blog World Bank. (Baca artikel : Panama Papers underscore need for fair tax systems juga komentar penulis terhadap artikel tersebut). Â Reformasi Perpajakan menurut SMI merupakan langkah penting bagi negara berkembang termasuk Indonesia, agar dapat bertumbuh dan menanggulangi kemiskinan yang terus mengancam.
Dalam menghadapi kondisi resesi (penurunan pertumbuhan), sejak APBN 2015 pemerintah telah memilih kebijakan stimulus ekonomi tanpa pengetatan anggaran yang berdampak defisit. Dunia usaha khususnya korporasi masih berkutat dengan masalah Resesi Neraca sehingga cenderung berhemat dan menahan diri untuk berinvestasi. (Lihat artikel : Bencana Utang dan Intervensi). Upaya menurunkan suku bunga pinjaman bank akan tidak berarti jika minat investasi rendah. Hal ini terjadi akibat ekspektasi imbalan rendah, resiko ketidakpastian tinggi, dan beban pajak yang dipersepsikan akan menekan imbal hasil usaha. Sudah tepat pilihan langkah yang diambil pemerintah untuk membangun infrastruktur; karena ini akan menarik dan menstimulasi dunia usaha agar tetap beraktivitas dan berinvestasi atau tidak terlalu menekan belanja dan tidak mengurangi tenaga kerja.Â