Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Strong Rupiah ? ... Blunder !

9 Maret 2016   20:54 Diperbarui: 10 Maret 2016   17:25 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merujuk pada pengalaman US yang berada pada posisi Strong Currency, Chart-2 memberikan gambarannya.

Chart-2 : Strong USD and Trade Balance

[caption caption="Prepared by : Arnold M"]

[/caption]

Sumber Informasi. Trade Weighted US Dollar Index - Broad : FRED Economic Research & US Trade Balance : US Census Bureau (dengan pengolahan).

Sejak 2013 trend (kecenderungan) posisi mata uang Dolar Amerika menguat (Strong USD) terhadap mata uang mitra dagangnya termasuk Rupiah (garis hijau dan trend diberikan pada garis putus hijau). Dalam masa tersebut, perdagangan global US terus mengalami defisit dan trend-nya bertambah (lihat garis biru dan garis putus biru untuk trend defisit). Sementara pada masa yang sama, Indonesia mengalami surplus dan trend-nya meningkat (lihat garis putus merah dan trend surplus diberikan pada garis merah). Pada masa tersebut, IDR mengalami depresiasi nilai tukar terhadap USD, puncaknya pada September 2015.

Neraca perdagangan Indonesia dengan mitra utama (selain Asean), gambarannya diberikan pada Tabel-3.

Tabel-3 : Neraca Perdagangan Indonesia dengan Mitra Utama (selain Asean)

[caption caption="Prepared by : Arnold M"]

[/caption]

Pada dua tahun terakhir, 2014 dan 2015, perdagangan Indonesia mengalami surplus terhadap US dan European Area dan trend-nya meningkat. Sementara terhadap China selalu mengalami defisit dan jumlahnya bertambah besar. Bertambahnya defisit terhadap Chian akibat turunnya nilai ekspor dan meningkatnya nilai impor. Hal ini sejalan  dengan upaya China mendorong ekspor untuk mengangkat pertumbuhannya. (Lihat artikel : Internasionalisasi Renminbi : Kebanggaan Semu China).

Strong Rupiah Bukan Tujuan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun