Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

BBM Murah Meningkatkan Perekonomian? "Non Sense"!

3 Maret 2016   15:03 Diperbarui: 3 Maret 2016   16:22 1157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesat Transportasi

Tidak diingkari bahwa komponen BBM berperan dalam biaya transportasi bagi masyarakat dan angkutan barang. 

Dalam logistik atau angkutan barang, besarnya beban BBM pada rentang 30%-40%. Tetapi jika dilihat dari harga barang konsumsi (finished-goods), pengaruh BBM besarnya hanya 3% s.d. 5%. Sehingga penurunan harga BBM hingga 20% pun pengaruhnya hanya sekitar 1%. (Lihat kajian : Pengaruh BBM Terhadap Harga Barang).

Bagaimana dengan transportasi masyarakat. Sebagai gambaran diberikan perbandingan biaya hidup bulanan yang dalamnya mencakup biaya transportasi seperti pada Tabel-2.

[caption caption="Tabel-2 : Perbandingan Biaya Hidup dengan Transportasi Pribadi dan Publik (Prepared by Arnold M)"]

[/caption]Penjelasan Tabel-2.

Model ini merupakan gambaran keluarga Bapak Udin yang bekerja di area DKI Jakarta; dengan 2 (dua) orang anak yang sekolah dan upah setara UMR besarnya Rp. 3.100.000,- (Tiga Juta Seratus Ribu Rupiah). 

Model Pertama: Bapak Udin menggunakan transportasi pribadi (motor) ke tempat kerja; rerata beban BBM harian Rp. 15.000,-; cicilan motor per bulan sebesar Rp. 500.000,- termasuk biaya pemeliharaan. Biaya transportasi anak ke sekolah Rp. 10.000,-

Model Kedua : Bapak Udin menggunakan transportasi publik ke tempat kerja dan berlangganan termasuk untuk transportasi anak ke sekolah dengan biaya per bulan Rp. 300.000,- (bisa saja dijadikan Rp. 400.000,-) yang disediakan pemerintah. Dengan demikian tidak ada lagi biaya cicilan motor, transportasi harian kecuali biaya makan Pak Udin dan jajan anak.

Dari perhitungan pada Tabel-2 di atas, dengan transportasi pribadi akan mengalami kekurangan (defisit) sebesar Rp. 350.000,- sementara dengan menggunakan transportasi publik akan bersisa (surplus) Rp. 400.000,-.

Dari model di atas, apakah transportasi pribadi akan menjadi pilihan?

Sesat Paham akan Inflasi dan Deflasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun