Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Abaikan Suku Bunga

2 Maret 2016   09:13 Diperbarui: 2 Maret 2016   14:23 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gejolak dan depresiasi nilai tukar IDR terhadap USD beserta perubahannya dalam 3 tahun diberikan pada grafik berikut ini.

Grafik-1 : Nilai Tukar USD-IDR dan Perubahan 3 Tahun

[caption caption="Prepared by Arnold M"]

[/caption]Sumber Informasi : Bank Indonesia - Kalkulator Kurs

Dari Grafik-1, dapat dilihat dampak depresiasi IDR menyebabkan kewajiban (mata uang USD) dalam neraca meningkat antara 45-50% pada Desember 2015 untuk pinjaman 3 tahun sejak 2012. Sebagai gambaran dalam neraca korporasi, dengan asumsi tidak ada revaluasi asset pada sisi harta, utang USD 100 Juta pada 2012 (USD 1 = IDR 9.000), saat awal pada sisi kewajiban dicatat jumlahnya setara IDR 900 Miliar dan pada Desember 2015 menjadi IDR 1,350 Triliun. Lonjakan ini bagai Bencana Neraca.

Dalam menghadapi situasi demikian, terjadi perubahan sikap korporasi dari upaya maksimalisasi keuntungan menjadi minimalisasi utang. Segala upaya dilakukan termasuk berhemat dan mengurangi beban biaya, tidak melakukan investasi dan menghindari pinjaman bank agar dapat segera bebas dari beban utang. Kebijakan menekan biaya menyebabkan produksi tetap atau bahkan turun; meniadakan investasi berdampak penurunan kemampuan produksi dan menyebabkan pertumbuhan korporasi turun. Sementara kondisi perekonomian mengalami tekanan permintaan, dapat dipastikan pendapatan turun; juga tularan spiral deflasi yang menyebabkan pertumbuhan usaha makin tertekan.

Perbankan terkena imbas dengan penurunan jumlah kredit yang akan mengurangi pendapatan usaha; sementara dana simpanan tetap atau bertambah berdampak peningkatan biaya (bunga), belum lagi untuk cadangan NPL (Non Performing Loan) akibat kredit macet.

Pada sisi lapangan kerja, upaya penghematan korporasi menyebabkan turunnya pendapatan pekerja atau bahkan hilangnya pekerjaan (PHK); sementara tanpa investasi lapangan kerja tidak bertambah. Dampak pada sektor tenaga kerja ini akan mengakibatkan penurunan permintaan dan kembali akan menekan korporasi.

Efek berantai dari Bencana Neraca ini tidak dapat dihilangkan atau diputus dengan penurunan suku bunga kredit perbankan, sehingga penurunan BI Rate yang kemudian dilanjutkan Easy Money Policy akan percuma.

Situasi Berbeda

Carmen Reinhart mungkin bermaksud menunjuk pada situasi perekonomian global saat ini yang sudah sangat jauh berbeda dengan saat mempelajari ilmu ekonomi saat kuliah. Para pengambil kebijakan memerlukan penyegaran pemahaman dan tidak selalu berpikir dengan pendekatan biasa (generic) walaupun dalam masalah bencana neraca ternyata solusinya sederhana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun