Relasi pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan utang diberikan pada Tabel-2.
Tabel-2 : Pertumbuhan Compounded Annual Growth - GDP Nominal dan External Debt
Dalam kurun 2010-2014, pertumbuhan majemuk (CAGR : Compounded Annual Growth Rate) GDP (Nominal) 4%; utang publik 3,7% dan utang private 18,3%. Tidak seperti utang publik yang selaras, pertumbuhan utang private jauh lebih besar dari pertumbuhan ekonomi. Sehingga dapat dikonklusikan bahwa ada yang tidak tepat dalam pengelolaan utang private sehingga menjadi tidak produktif dalam meningkatkan output. Kondisi inilah yang dimaksudkan "berlebihan" seperti pernyataan PRK pada kutipan di atas.
Utang Jangka Pendek
Sebagai gambaran diberikan posisi utang eksternal yang jatuh tempo kurang dari satu tahun pada Grafik-3 di bawah ini.
Grafik-3 :Â Utang Yang Jatuh Tempo Kurang dari 1 Tahun
Dari utang private sejumlah USD 167,7 Miliar, sekitar 28% atau USD 46,1 Miliar merupakan utang yang akan jatuh tempo tidak lebih dari satu tahun; sementara utang publik (non bank sentral) USD 7,01 Miliar atau 5,6% dari total utang.
Kondisi demikian menyebabkan tekanan pada nilai tukar IDR terhadap USD, yang kerap terjadi pada tiap akhir triwulan. Hal ini sebagai dampak peningkatan kebutuhan USD untuk pembayaran kewajiban terutama utang private.
Investasi Demi Masa Depan