Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Utang Bukan Beban Tetapi Investasi Harus!

23 Februari 2016   18:12 Diperbarui: 23 Februari 2016   18:19 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Paul R. Krugman quote on Debt - source : https://ricochet.com/tag/paul-krugman/"][/caption]

Ber-Utang itu Baik atau Debt is Good

Judul paragaraf ini mengadopsi artikel penerima anugerah Nobel Ekonomi 2008, Paul Robin Krugman (PRK), yaitu : Debt is Good. PRK menulis beberapa artikel yang membahas persoalan utang, sektor publik dan private; karena sering terjadi sesat paham sehingga muncul perdebatan pada retorika utang "mengambil hak" anak-cucu dan keturunan pada masa depan.

Dari artikel PRK : Debt is Money We Owe to Ourselves; dikutip : "The problem with private debt is that we have good reason to believe that in very wide-open financial systems people get irrationally exuberant, lending and borrowing to an extent that they eventually realize was excessive — and that there are huge negative externalities when everyone tries to deleverage at once. (Terjemahan sederhananya : Permasalahan dalam utang swasta adalah kita memiliki alasan untuk percaya bahwa dalam sistem keuangan yang sangat terbuka lebar orang "bebas" berutang, hingga kemudian menyadari bahwa tindakan tersebut berlebihan; serta akan ada dampak negatif yang sangat besar ketika semua orang mencoba untuk mengurangi (deleverage) pinjaman tersebut secara bersamaan).

Lalu, apakah yang perlu diperhatikan dalam menghadapi permasalahan utang perekonomian Indonesia ?

Utang dan Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan utang eksternal dan GDP (Gross Domestic Product atau PDB) perekonomian Indonesia diberikan pada Grafik-1.

Grafik-1 : Pertumbuhan GDP dan External Debt (Utang Eksternal)

[caption caption="Prepared by : Arnold"]

[/caption]

Sumber Informasi : Bank Indonesia - Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI)

Dari Grafik-1, pasca krisis keuangan 2008, pertumbuhan ekonomi turun dan pada 2009 mencapai sekitar 4,7%, kemudian naik mencapai 6,4%; selanjuthnya terus turun hingga mencapai 4,79 pada 2015 (trend pertumbuhan turun ini disebut masa resesi). Pada akhir 2015, porsi utang publik 24% dan private : 55% dari jumlah keseluhan utang eksternal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun