Dengan memperhatikan Tabel-1, negara yang kaya SDA justru sering mengalami krisis akibat turunnya pertumbuhan sepertinya yang dialami Venezuela, Brazil, Iraq, Iran, dan South Africa. Negara yang mengandalkan penerimaan dari ekspor komoditas, dengan turunnya harga komoditas global akan mengalami penurunan pendapatan yang akhirnya menimbulkan krisis dan gejolak politik serta perebutan kekuasaan.
Dalam hal cadangan emas (gold deposit), dari 10 lokasi dan negara yang memiliki cadangan besar (lihat tabel), negara seperti Uzbekistan, Dominican, Argentina, termasuk Indonesia, masih sulit keluar dari masalah perekonomian dan peningkatan pendapat per kapita yang masih di bawah rerata global. Sementara negara lainnya, sudah mencapai tingkatan "pendapatan per kapita tinggi". Hal ini bukan mengandalkan SDA tetapi sektor produksi.
Table-2 : Top 10 Gold Deposit
Sumber Informasi :Â Mining.com
Wacana dan pro-kontra perekonomian yang dikembangkan sering kali tanpa dukungan landasan prinsip ekonomi yang diterima dan sudah terbukti (Generally Accepted Principle), sehingga konklusi dan implikasinya percuma. Demikian juga pembahasan utang negara (publik) yang sesat paham karena pola pikir seakan yang berutang adalah pribadi. Perekonomian bukan untuk waktu singkat tetapi dengan horizon waktu panjang. Apa yang kelak dinikmati pada masa mendatang sangat bergantung pada investasi yang dilakukan saat ini. Tanpa investasi dengan dukungan strategi yang tepat, sulit mendapatkan tuaian yang bermanfaat.
Ungkapan bijaknya : Siapa Menabur Angin Akan Menuai Badai.
Â
Arnold Mamesah - Laskar Initiatives
Awal pekan ketiga Desember 2015
Â