Catatan. Sumbu kiri untuk Foreign Reserve dalam USD Miliar; sumbu kanan untuk besaran ekspor, impor dan surplus atau defisit neraca perdagangan dalam USD Miliar.
Dalam 12 bulan terakhir (Oktober 2014 - Oktober 2015), cadangan China berkurang USD 327 Miliar, atau hampir 9%Â (Bandingkan dengan cadangan devisa Indonesia pada Oktober 2014 : USD 112 Miliar, Oktober 2015 : USD 101 Miliar, berkurang USD 11 Miliar).
Pada neraca perdagangan global, dalam masa tersebut trend nilai ekpor dan impor turun sementara neraca surplus berada pada kisaran USD 50 Miliar.
Dengan kondisi neraca surplus (terutama dengan mitra dagang utama China yaitu USA dan Europe Uni) dan kebijakan nilai tukar "free floating", maka akan terjadi koreksi pada nilai tukar CNY terhadap USD dan Euro, berupa apresiasi (kenaikan nilai tukar). Kondisi apresiasi nilai tukar CNY, akan menekan nilai ekspor China dan pada sisi lain impor bertambah sehingga neraca surplus perdagangan akan berkurang.
Sebagai pembandingan, dapat dilihat pada trend perubahan index nilai tukar USD dengan mitra dagang utama (salah satunya China) dan gambaran surplus perdangangan China terhadap pasar Amerika.
Grafik-2 : Trend Perubahan (kenaikan dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya) Nilai Tukar USD terhadap mitra dagang utama.
Dari grafik-2, trend perubahan nilai tukar USD terhadap mitra dagang utama turun.
Grafik-3 :Â Neraca Perdagangan US - China masa 2010 - 2015 (proyeksi berdasarkan status hingga September 2015).
Dari grafik-3 dapat dipahami bahwa trend defisit perdagangan US terhadap China berkurang dari sekitar USD 350 Miliar pada 2014 menjadi sekitar USD 275 Miliar pada 2015 (proyeksi); atau dengan perkataan lain surplus perdagangan China berkurang.