Kondisi perdagangan global sektor pertanian, impor barang konsumsi dan bahan mentah dapat dilhat pada grafik berikut ini.
Dari grafik, ekspor dan impor produk pertanian, impor barang konsumsi dan bahan mentah menunjukkan trend turun. Hal ini sejalan dengan trend penurunan harga komoditas di pasar global.
Memperhatikan nilai impor untuk bahan mentah untuk olahan, perlu menjadi perhatian kementerian sektor perindustrian, pertanian, dan perdagangan untuk mendapatkan pengganti (substitusi) dari sumber domestik. Penting dikaji struktur dan pohon (rantai) industri unggulan agar dapat menghasilkan produk yang memiliki keunikan serta diferensiasi dengan bahan mentah dari lokal. Sejalan dengan paket stimulasi ekonomi yang digulirkan, upaya mendorong penanaman modal asing (Foreign Direct Investment) sudah semestinya di arahkan pada sektor industri tersebut. Sehingga menghasilkan produk unggulan yang dapat bersaing di pasar global bukan dengan mengandalkan harga; juga bukan berorientasi pasar domestik.
Dalam perdagangan global, perlu juga diupayakan transaksi langsung untuk mendapatkan nilai yang lebih tinggi. Sebagai contoh untuk pasar Amerika sebagaimana diberikan pada grafik berikut ini.
Contoh perdagangan dengan Amerika (ekspor Indonesia), terdapat selisih yang berkisar 10 - 25% setiap bulan. Dengan demikian, dapat disimpulkan ada impor Amerika dari Indonesia yang dilakukan melalui pihak lain (non direct import). Sudah selayaknya kementerian perdagangan memperhatikan masalah ini untuk mendapatkan solusi agar nilai ekspor ke Amerika dapat meningkat.
Pasar Domestik
Trend inflasi menunjukkan penurunan bahkan hingga September 2015 angka inflasi tahunan mencapai 2.24%. Tapi menyangkut barang konsumsi utama masyarakat perlu mendapatkan perhatian seperti yang diberikan pada grafik berikut ini
Indeks harga pada distributor atau pedagang besar cenderung stabil pada 6 bulan terakhir untuk produk impor. Terjadi kenaikan bulanan rerata 3% untuk produk pertanian yang sumbernya domestik dan impor. Memang tidak dapat dihindari bahwa impor barang untuk konsumsi masih diperlukan. Tetapi upaya substitusi barang impor dan penanganan hasil panen pertanian perlu menjadi perhatian. Impor diperlukan untuk mengendalikan inflasi dan menjamin ketersedian. Tetapi dengan trend deflasi komoditas global, niat melakukan impor seharusnya dipertimbangkan dengan cermat. Pembelaan pada produsen (petani atau peternak) lokal harus dilakukan untuk menjamin keberlangsungan produk pertanian dan peternakan lokal walaupun berdampak pada harga.Â