FDI dan Pertumbuhan GDP
Pertambahan jumlah FDI ternyata tidak mampu mendorong pertumbuhan Produk Domestik Bruto (GDP : Gross Domestik Product) khususnya pada masa setelah 2011 dan dapat dilihat pada Grafik-3 di bawah ini.
Selain hubungan FDI dan GDP, peningkatan jumlah aliran FDI tidak membuat defisit transaksi berjalan berkurang. Bahkan defisit terus bertambah khususnya pada masa 2012 - 2014. Penyebab bertambahnya defisit Transaksi Berjalan salah satu adalah meningkatnya pembayaran yang ditransfer (Transfer Payment)Â sebagai imbalan dari penanaman modal pada masa sebelumnya.
Ada hal lain yang menarik. Berkurangnya utang publik pada masa 2012-2014 ternyata selaras dengan penurunan tingkat pertumbuhan GDP. Hal ini menunjukkan bahwa dana yang digunakan untuk mengurangi utang publik seharusnya digunakan untuk investasi. Dampak pengurangan dana investasi tersebut baru dirasakan pada masa kini dengan turunnya tingkat pertumbuhan. Pemahaman mengutamakan pembayaran utang pada masa pembangunan tidak tepat. Lebih penting untuk investasi infrastruktur dan perluasan industri demi menambah lapangan kerja dan selanjutnya menikmati hasil investasi.
Mewujudkan Keunggulan Komparatif
Merupakan hal penting dan utama agar pembangunan yang digiatkan tidak semata untuk tujuan jangka pendek. Tetapi membentuk landasan yang menjadi basis keunggulan komparatif berkelanjutan (sustainable). Perlu disiapkan 6 (enam) modal (Six Capital) secara terencana dalam wawasan jangka panjang dan berkelanjutan. Tercakup di dalamnya adalah Business Capital, Infrastruktur, Human Capital, Intellectual Capital, Natural Capital, Social Capital. (Lihat artikel : Paket Stimulus Lebih Penting daripada Nilai Tukar). Modal ini menjadi pendukung pembangunan industri yang merujuk pada suatu tatanan atau pohon industri yang terintegrasi dan saling melengkapi. Bagaimana mewujudnyatakan 6 modal tersebut.
Dalam grafik-4 diberikan gambaran pertambahan modal untuk investasi dan pertumbuhan GDP.
Dari grafik-4 di atas, trend pertumbuhan GDP selaras dengan trend peningkatan Utang Publik. Sementara saat trend jumlah FDI naik, trend pertumbuhan GDP turun. Demikian juga dengan trend peningkatan Utang Swasta dan Kredit perbankan yang mirip dengan trend FDI.
Dengan penjelasan tersebut, mewujudkan "Six Capital" bukan melalui FDI atau Utang Swasta dan Kredit Perbankan. Tetapi pada Inisiatif dan Tekad Pemerintah dengan dukungan Utang Publik.