Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money

Fenomena Surplus Perdagangan dalam Model Gravity

28 September 2015   23:37 Diperbarui: 29 September 2015   00:15 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tren menunjukkan neraca perdagangan surplus pada setiap regional.

Catatan: Sumbu kiri merupakan besaran surplus atau defisit dalam USD Juta.

Trenn menunjukkan neraca perdagangan surplus di USA, Euro Area, dan Jepang; defisit dengan China dan Asean.

Untuk mendapatkan gambaran tambahan, tabel berikut ini memberikan informasi ekspor - impor Indonesia dan USA. 

Indonesia & US Trade Balance

Catatan. Besaran nilai pada tabel dalam USD Juta.

Perbedaan Surplus berdasarkan informasi BI dan Defisit berdasarkan informasi US Census Bureau (defisit USA adalah surplus bagi Indonesia) karena ada perdagangan barang dengan tujuan USA tetapi pengiriman melalui negara lain (misalnya Singapura).

Prospek Perdagangan dan Ancaman China

Dengan melihat proyeksi pertumbuhan ekonomi mitra dagang utama, peningkatan ekspor diharapkan terjadi pada perdagangan dengan North America dan USA, Euro Area, Jepang, Asean, dan Afrika; stabil atau konstan dengan Australia dan New Zealand (Selandia Baru); turun pada perdaganan dengan China dan Timur Tengah.

Dengan menggunakan menggunakan Import Elascity Index dan pertumbuhan GDP, dapat dihitung dampak terhadap ekspor Indonesia seperti pada tabel berikut ini.

Catatan: Sumber angka pertumbuhan GDP dan proyeksinya dari IMF DataMapper. Elasticity Index Import untuk USA dan China berdasarkan hasil study IMF, sedangkan untuk Euro Area dan Asean (Asia Developing Countries) berdasarkan study European Central Bank. Angka penurunan pertumbuhan GDP China sebesar 2% berupa prediksi dengan pertimbangan kondisi faktual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun