Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

"Spiral Deflasi" dan "Currency Wars" yang Berbuah Krisis

4 Agustus 2015   04:13 Diperbarui: 4 Agustus 2015   04:28 4320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

USD tetap dalam posisi kuat terhadap negara yang perekonomiannya tangguh.

Pada semua mata uang negara Asean, USD terus kokoh nilai tukarnya.

 

Dampaknya USD pada posisi super kuat bagi USA:

1. Harga produk USA di luar negeri menjadi tinggi dan tidak kompetitif akibatnya nilai ekspor USA akan tertekan dan berdampak pada pendapatan korporasi.

2. Barang impor dari luar akan mengalir deras ke USA.

3. Sebagai implikasi dari butir-1 dan butir-2, korporasi di USA harus mengendalikan biaya dan berakibat pada pendapatan pekerja serta menekan permintaan.

4. Permintaan yang berkurang akan menimbukan kelebihan persediaan dan menyebabkan harga turun sehingga dapat muncul spiral deflasi.

Currency Wars dan Perekonomian Indonesia

Dampak “Currency Wars” dapat dilihat pada grafik berikut ini yang menyajikan kurs tukar IDR terhadap beberapa negara mitra dagang Indonesia.

Dari grafik, kurs tukar IDR menguat terhadap mata uang Australia dan cenderung stabil terhadap Euro, Yen Jepang dan mata uang Singapore.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun