Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money

Satire Dalam Ilusi Uang Tetapi Teruslah Berputar

31 Juli 2015   00:08 Diperbarui: 12 Agustus 2015   04:08 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengalaman investor retail di bursa saham Shanghai dapat dipandang sebagai resiko menggapai harapan demi keuntungan besar dalam waktu singkat. Yang salah bukan dalam berpengharapan tetapi ukuran waktu singkat membuat pengharapan bak impian dalam dongeng kehidupan yang berhiaskan kemulukan.

Kondisi resesi perekonomian Indonesia akan berlanjut dan menjadi lebih dalam apabila pemerintah hanya sekedar menjanjikan pemulihan dan pertumbuhan yang berbalik pulih pesat dalam waktu singkat. Masyarakat dan dunia usaha pun tidak hanya berharap dari pemerintah tetapi selayaknya berinisiatif untuk tetap melangkah dengan berbagai upaya.

Lantas artikel bernada satire khususnya pada bagian akhir menjadi relevan. Kutipannya : “Saya tidak merasakan gejolak pasar modal itu dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Ekonomi juga berputar seperti tidak terjadi apa-apa”.

Memang, perekonomian harus terus berputar tanpa harus terbelenggu masa lalu.

Catatan.

Kata satire bermakna sindirin terhadap suatu keadaan. (Rujukan : KBBI). 

Akhir Juli 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun