Dari tabel dapat diatas dapat diambil konklusi sebagai berikut.
1. Utang sebagai “Input” bertumbuh signifikan (9,16% pada Total dan 15,26% pada Private) tidak berkontribusi pada “Output” (GDP dan Export), sehingga diprakirakan penggunaan utang bukan pada sektor produktif yang berorientasi ekspor.
2. Nilai ekspor turun pesat juga impor, tetapi penurunan drastis pada surplus perdagangan. Penurunan surplus perdagangan dan peningkatan utang berdampak pada depresiasi kurs tukar Rupiah terhadap USD.
3. Peningkatan defisit anggaran tidak sejalan pertumbuhan; mengindikasikan bertambahnya beban pengeluaran hal yang tidak produktif juga dalam hal efisiensi anggaran.(Tentang efisiensi dan ICOR (input Capital Output Ratio, lihat artikel : Terobosan Suku Bunga Sebagai Antisipasi Krisis)
Telisik Utang
Perlu diperhatikan komposisi utang swasta, penggunaan dan maturitas utang seperti pada 3 (tiga) tabel berikut ini.
Tabel-3 : Pertumbuhan Utang berdasarkan Penggunaan
Tabel-4 : Komposisi Utang Private berdasarkan Maturitas (Jatuh Tempo)