Kau memaksaku melupakan jati diri. Aku benar-benar mati suri dan terkubur di tanah ku sendiri. Aku menangis atas nama mencintai diri.
Aku tak pernah kalah, hanya saja, aku salah dengan kata terserah. Aku tak pernah kalah, hanya saja, aku salah dalam menilai sejarah.
Jika mencintai mu adalah perjuangan, dan memiliki mu adalah ketidakpastian. Mengapa, kau memaksaku untuk menerima kenyataan?
Kepentingan? Tidak. Aku muak! Aku ingin kebebasan, kebenaran, kejujuran, keikhlasan, dan; keadilan.
Jangan katakan, aku bebas memilih mencintai, tapi membelenggu cinta itu sendiri. Bebaskan aku, seperti dirimu yang ingin dicintai, yang pasti!
Weda, 27 Agustus 2024
Arnol Goleo
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI