Proyek yang disepakati bersama saat rapat itu mulai berjalan. Satu minggu kemudian, salah satu klien Yakob membatalkan kerjasama. Sehingga, klien lainnya merasa dirugikan. Salah satunya perusahaan Aziz yang masuk dalam saham tersebut merugi.
Namun Pak Yakob biasa-biasa saja. Dia malah senang jika proyek yang disepakati gagal. Dia tidak peduli perusahaan yang dipimpinnya itu ikut merugi atau tidak karena secara pribadi, Yakob mendapat untung dari gagalnya proyek pembangunan hotel tersebut.
Ketika Direktur perusahaan PT. Mega Abadi mendengar hal itu sehingga menelpon Aziz untuk memberitahukan bahwa kerjasama proyek itu gagal.
"Halo Pak. Proyek yang kita jalani dibatalkan."
"Apa? Bagaimana bisa!"
"Saya dilema bertahan atau melanjutkan proyek ini sebab kita sudah rugi besar."
"Baik. Temui saya di kedai kopi sekarang juga!"
"Baik Pak, saya segera ke sana." Roni mengakhiri pembicaraan di telepon.
Saat itu juga Pak Roni menemui Aziz di kedai kopi miliknya. Setibanya Pak Roni, Pak Yakob sudah ada di sana. "Sedang apa Pak Yakob di sini?!" Gumam dalam hatinya ketika Pak Roni mau masuk melihat ada Pak Yakob.
"Selamat malam Pak." Sapa Roni. "Malam.. Silakan Pak Roni." Sambut Aziz.
"Maaf Pak Aziz saya telat, jalannya macet."