Mohon tunggu...
Arnol Goleo
Arnol Goleo Mohon Tunggu... Lainnya - GOLMEN

Penaku bercerita.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menabur Kebaikan Seperti Menanam Jambu Air

18 Januari 2024   19:22 Diperbarui: 18 Januari 2024   19:35 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi jambu air. Sumber: Berita Kepri 

Hidup dari keluarga sederhana tentu saja masalah jajan sekolah orang tua memberikan seadanya bahkan sering kali tidak ada.

Sehingga, setiap istirahat kalau tidak ada uang jajan, saya dan teman-teman lebih memilih duduk santai atau ngobrol di bawah pohon tersebut atau pohon yang lain seperti pohon nangka.

Jika ada uang jajan kami patungan. Bila lebih dari lima ribu dari hasil patungan kami memilih membeli minuman gelas dan kue wafer karena hanya itu yang pas dengan saku jajan dan bisa cukup untuk kami berbagi (karna kami 20 orang).

Ketika uang jajan kurang dari lima ribu kami membeli permen Texas karena hanya seribu per batang dengan isi 10 atau 11 biji. Jadi hanya kami perlu dua ribu kami bisa mendapat dua batang permen Texas dan bisa berbagi per orang satu biji.

Suatu ketika, musim buah-buahan (jambu air) karena teman yang lain tidak masuk sekolah, saya dan ketiga teman di jam istirahat sekolah berteduh atau nongkrong agak jauh dari sekolah di bawah pohon jambu air warga sekitar.

Pohon tersebut sangat rendah sehingga bisa dipetik buahnya tanpa memanjat. Waktu itu, kami tidak memiliki uang jajan sama sekali sehingga diam-diam memetik buah tersebut yang masih sangat mudah.

Saya tidak suka, tapi rasa lapar tidak tertahan dengan terpaksa memakan buah tersebut. Seiring berjalannya waktu saya pun menyukainya buah jambu air sehingga dalam hati dan pikiran saya timbul bagaimana kalau saya ambil beberapa cabang untuk di tanam di halaman rumah.

Dalam seminggu, senin sampai jumat, menerima pelajaran atau belajar di kelas sedangkan hari sabtu adalah hari kerja bakti sekolah membersihkan ruang kelas, halaman sekolah atau membuat pagar sekolah dari bambu.

Di hari itulah saya mengambil beberapa ranting jambu air untuk dibawa ke rumah dan ditanam. Seperti yang telah saya uraikan sebelumnya bahwa niat dalam menanam pohon tersebut agar saya bisa menikmatinya juga orang lain.

Seperti pepatah mengatakan: "Apa yang ditabur itu yang akan dituai."

Dalam menabur kebaikan pun demikian, jika niat baik dalam membantu orang lain maka kita akan menikmati atau menuai hasil yang baik. Namun, berbuat baik kita tidak perlu meminta agar orang yang kita tolong untuk membalasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun