"Setelah mentari terbenam
malam tersenyum
karena senja
berada
Sepinya malam menjadi terusik
ketika purnama menyapa,
desiran angin berbisik,
menyebut senja
Senja telah bersemayam
dalam relung langit
rindu, melilit
malam"
****
Sebelum pergi Isak sempat singgah di Kantor POLDA Manado. Namun Ia tidak masuk sampai ke dalam--hanya di gerbang.
"Semoga jarak tidak membuat kita terpisah dan POLDA ini hanya menjadi memori usang," gurau dalam hatinya.
Pagi itu pukul 07:00 Isak tiba di terminal Paal Dua. Setelah turun dari angkot, lalu pindah ke angkot lain, Paal Dua-Bandara.
Saat tiba di Bandara ketika Isak hendak masuk, Ia teringat akan pesan Mira yang diberikan petugas waktu itu.
"Apa ini sebagai tanda aku dan Mira akan berpisah selamanya? Hati ini terasa kosong serasa ditinggal seseorang selamanya." Lagi lagi Isak serasa berat meninggalkan Kota Manado.
****
Enam bulan telah berlalu, Isak merasa hidup di kota tidak seindah di kampung halamannya. Canda dan tawa tidak pernah terlewatkan dalam hidupnya bersama keluarga serta sahabat-sahabatnya. Tidak seperti di Kota Jakarta yang begitu ramai tapi hatinya seperti tenggelam di lautan sunyi.