Mohon tunggu...
Arnol Goleo
Arnol Goleo Mohon Tunggu... Lainnya - Anakmomen

"Cukup pagi hari 'kau minum air susu ibumu', jangan sampai malam 'kau genggam buah dadanya.'"

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Cinta Materi

28 November 2023   21:00 Diperbarui: 29 November 2023   06:42 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu minggu kemudian, Aziz  mengajak Mirna makan malam di sebuah restoran. Restoran tersebut cukup mewah. Mungkin dengan begini Mirna menerima cintanya.

Sebelum dua hari Mirna dan Aziz sudah janjian untuk makan malam bersama sehingga Aziz mempersiapkan momen yang pas dan sangat indah agar kelak cinta pertamanya itu mengesankan. Jadi, malam itu, tempat tersebut telah di dekorasi seindah mungkin.

Mirna akhirnya tiba di restoran tersebut sedangkan Aziz sudah menunggunya di meja yang telah disiapkan oleh pelayan restoran. Baru saja Mirna duduk, musik instrumental langsung dibunyikan dan puisi dibacakan;

Puisi ini untuk Mirna:

"Diam diam aku menyimpan rasa ini
sebab aku tidak lah pandai
mengumbar janji,
tetapi...
Dalam hati ini
menyimpan seribu mimpi
yang tak mungkin ku gapai sendiri

Ku ingin kau datang sebagai senja
bintang kan menyapa kita
segera, ya
karena..
Aku berada
di sini, dengan setia
menanti hadirmu menuju cakrawala

Sebab aku,
adalah malam"

Setelah dibacakan semua pengunjung restoran bertepuk tangan sambil menatap meja yang dekat dengan panggung tersebut--tempat dimana Aziz dan Mirna duduk. Mereka terkesan dengan puisi yang dipersembahkan tersebut.

Mirna yang duduk didekat panggung itu sangat bahagia saat mendengar puisi yang dibacakan oleh petugas restoran dipersembahkan untuknya. Dalam hatinya bergurau, "Aku tak menyangka Aziz telah mempersiapkan semua momen ini begitu romantis. Tidak seperti Isak, sudah janji malah tidak ditepati."

"Mir, aku ingin menyatakan sesuatu padamu." Kata Aziz. "Aku terima kok cinta kamu. Itu kan yang ingin kamu katakan? Sudahlah, aku sudah tahu dari puisi itu mewakili perasaan kamu, iya kan?" Sahut Mirna.

"Benar Mir," kata Aziz datar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun