"Mendung di langit
tandanya mau turun hujan
Namun tak selamanya mendung menandakan turunya hujan
Begitu pula dengan cinta....."
"Cinta itu misterius
Pujangga sehebat apapun
tak dapat melukiskan
Melukiskan cinta secara utuh
Sebab penyair melukiskan sebuah cinta
berdasarkan apa yang ia rasa atau alami...."
****
Isak adalah seorang pemuda desa jatuh cinta dengan seorang gadis di kota perantauan--Kota Manado. Seperti halnya Isak, gadis itu juga tergolong orang miskin.
Karena gadis itu cantik sehingga banyak lelaki menyukainya. Saat Isak jatuh hati padanya, gadis tersebut masih seorang diri--belum memiliki seorang pasangan.
Suatu hari Isak menyatakan cintanya kepada gadis tersebut. Namun Isak harus menerima kenyataan ini.
"Mir, apakah kau mau menjadi kekasihku," ucap Isak saat mereka sedang makan di sebuah warung di pinggir jalan.
Mirna seketika berhenti makannya. Lalu, menatap Isak halus dan tajam.
"Isak, kita kan sudah berteman lama. Makan di warung seperti ini saja sering aku yang traktir. Bagaimana nanti ketika aku sudah menjadi istrimu, apakah kau mampu mencukupi kebutuhanku juga kebutuhan anak-anak kita?" katanya, seolah-olah Isak bukanlah pria yang tepat menjadi kekasihnya.
"Tapi Mir,"
"Ah, sudahlah, kau simpan saja perasaanmu itu. Aku tak mau kehadiranku menyusahkan hidupmu. Kamu tahu kan gaya hidupku!" tegas Mirna.
****