Atas bantuan Ary, akhirnya aku dapat membayar biaya ujian Emil, adikku. Sehingga Emil dapat mengikuti ujian SMA. Setelah beberapa hari Emil mengikuti ujian di SMA Padora. Kurang lebih sebulan Emil menunggu hasil dan lulus.
Beberapa bulan kemudian sesudah Emil menyelesaikan pendidikan SMA. Kini Emil melanjutkan pendidikan perguruan tinggi di UGM. Aku pun ikut mendaftarkannya.
Seusai mendaftarkan Emil di jurusan Sastra Indonesia. Aku dan Emil kembali ke kost yang tak jauh dari kampusnya itu. Dan besoknya, saya langsung pergi ke Jakarta menemui Ary.
"Selamat malam" sambil mengetuk pintu rumah Ary.
"Malam juga" suara dari dalam rumah. "Eh Leo, mari masuk!" Meisya senang sekaligus kaget melihatku saat membuka pintu.
"Hmm.. Ary ada ?" tanyaku saat kami menuju ruang tamu.
"Ary masih di kantor pak Arman, sebentar lagi pasti sudah pulang" jawab Meisya. "Duduk dulu sebentar, saya buatkan kopi." Lanjutnya
"Baiklah. Terima kasih."
Akupun duduk di sofa hijau, ruang tamunya masih persis seperti dulu. Beberapa menit kemudian, Meisya menyajikan segelas kopi hitam. Saat kami duduk dan ngobrol santai di ruang tamu.
"Eh, Leo." Saat Ary melihatku.
"Halo Ary."