"Permisi!" Aku sambil mengetok pintu.
"Siapa yah?" suara dari dalam rumah.
"Leo, anakku. Kenapa tidak memberitahu ibu. Hah?!" ibuku kaget dan senang saat membuka pintu, aku yang tengah berdiri di depan pintu. Ibu memelukku penuh kerinduan. "Ayo masuk nak." Lanjutnya.
"Ayah, aku pulang. Ayah, anakmu pulang." Teriakku saat masuk.
Ruang tamu suasananya begitu dingin dan sepi seperti seorang kekasih pergi jauh tanpa kabar.
"Ibu, ayah di mana? Ayah ke mana, Bu?!
Ibu diam dan terus melangkah di depanku. "Jangan bilang kalau ayah...?" Perasaanku mulai curiga.
Saat sampai di ruang tamu, hendak ibu mau menuju dapur. "Ibu!" lanjutku dengan suara memohon.
Ibu berhenti dan berbalikkan badannya namun tak berkata apa-apa hanya berlinang air mata saat ibu menatapku dari jauh.
"Tidak! tidak! tidaaaakkkk!"
[Waktu itu ibu menelpon mu ingin memberi kabar tentang kondisi ayahmu. Tapi ayahmu tak ingin membuatmu cemas. Sehingga ibu tak mengabari mu tentang kondisinya.