Mohon tunggu...
Arnol Goleo
Arnol Goleo Mohon Tunggu... Lainnya - Anakmomen

"Cukup pagi hari 'kau minum air susu ibumu', jangan sampai malam 'kau genggam buah dadanya.'"

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Satu Mata Mendunia

29 Juni 2023   11:57 Diperbarui: 29 Juni 2023   12:01 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Reki tidak seperti anak lain yang memiliki tubuh utuh. Reki sejak lahir memiliki satu mata. Mungkin karena kekurangan gizi saat masih dalam kandungan ibunya sebab ia lahir dari keluarga sederhana.

Sebagian orangtua pasti tidak terima dengan kehadiran buah hati mereka yang cacat salah satu anggota tubuhnya. Tapi ayah dan ibu Reki sebaliknya, menyambut kehadiran Reki dengan bahagia.

Saat Reki memasuki usia lima tahun, ia didaftakan ke sekolah TK Harapan Baru Bailengit. Seiring berjalannya waktu, akhirnya Reki lulus dari TK dan masuk di Sekolah Dasar Negeri di kampungnya, Bailengit.

Baca juga: Sajak Perantau

Ketika masuk di Sekolah Dasar Negeri Bailengit, teman-temannya menerima dengan baik sehingga ia bisa menyelesaikan pendidikan dan mendapat ijazah SD.

Kini Reki didaftarkan kembali ke Sekolah Menengah Pertama (SMP). Namun kali ini berbeda suasana, Reki sering dibuli teman sekelasnya sehingga rasa percaya dirinya mulai menurun.

Karena tidak nyaman Reki keluar dari sekolah tersebut. Dan memilih belajar di rumah bersama kedua orangtuanya.

Namun orangtua Reki tidak memiliki pendidikan yang cukup sehingga mereka berusaha mencari sekolah baru agar ia bisa mendapat pendidikan yang layak seperti yang lainnya, tapi sekolah yang lain pun sama, tidak menerima Reki. Jadi mau tidak mau Reki harus belajar mandiri di rumah.

***

Suatu ketika, di kampungnya didirikan sebuah komunitas belajar. Pendiri komunitas tersebut adalah mahasiswa dan sebagian sudah selesai atau sarjana.

"Om, tante. Kalau bisa anak om dan tante ikutkan Reki ke komunitas kami untuk belajar bersama anak-anak lain" kata Berti salah satu pendiri kominitas Bailengit Jaya (BAJAY) itu.

Tentu kedua orangtuanya menerima tawaran Berti dengan senang hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun