Karena kesaktian dan postur tubuh yang besar, Botar berhasil mengusir suku-suku yang ingin merebut wilayah Suku Modole. Dan sebagai imbalan, masyarakat menepati janji serta memberikan sebagian wilayah sebagai upah kepada Botar.
Setelah menang perang, Botar mempersunting seorang gadis Suku Modole dan memiliki keturunan. Hingga saat ini sebagian besar masyarakat Hoan Ipopolulu adalah keturunan atau generasi Botar yang dikenal dengan marga Kapita. Kapita artinya pemimpin. Marga Kapita diambil dari gelar Botar yang sekarang menjadi marga yang dipakai oleh keturunan Botar.
Seusai peperangan masyarakat Suku Modole bisa hidup tenang. Seiring berjalannya waktu berbagai suku mulai berdatangan termasuk dari Suku Tobaru dan kawin silang sehingga mereka bisa hidup rukun dan damai.
***
Suatu hari, masyarakat sedang mandi, mencuci pakaian dan mencuci piring di sungai Wailamo. Karena desa itu dekat dengan Sungai Wailamo sehingga mereka mandi dan lain sebagainya ke sungai tersebut.
Ketika itu, seorang lelaki mudah berdarah Modole sedang menunggu kekasihnya yang berdarah Tobaru di seberang sungai.
"Aku tunggu di sini, turun dan menyebrang lah kemari" kata lelaki itu dari seberang sungai Wailamo.
"To'oluku Ilukuso" jawab kekasihnya itu. Karena perempuan itu tidak bisa berenang. Sebab si perempuan itu hidup di pengunungan, jauh dari pantai atau sungai.
Masyarakat yang sedang mandi mendengar percakapan mereka kemudian dibawa menjadi bahan gosip dari mulut ke mulut sehingga cerita itu tersebar ke seluruh masyarakat.
Masyarakat setempat akhirnya mengetahui dan mengganti nama desa mereka yang diambil dari bahasa Suku Tobaru (ucapan perempuan tadi) yaitu To'oluku Ilukuso yang diterjemahkan ke dalam bahasa Modole Toolumalu. Artinya, "saya tidak mau karena airnya terlalu dalam."
Sejak kejadian itu nama Hoan Ipopolulu tidak lagi digunakan dan diganti dengan nama Desa Toolumalu'u.