Selain membunuh masyarakat setempat. Militer Belanda membakar seluruh rumah masyarakat termasuk rumah adat.
Namun militer Belanda membakar Rumah Adat sebanyak dua kali dan tidak terbakar. Karena di Rumah Adat tersebut ada sosok yang melindunginya.
Sehingga mereka (militer Belanda) melakukan upacara atau berdoa. Setelah upacara (berdoa) selesai, mereka membakar kembali Rumah Adat dan berhasil terbakar.
Kini, tinggal Adil seorang diri yang di tahan oleh militer Belanda. Sedangkan istri dan anak-anaknya, Adil telah menyuruh mereka untuk melarikan diri sebelum militer Belanda datang di tempat itu.
Seusai peristiwa itu, nama desa disebut dengan Hoan Itutu'u dalam bahasa Modole yang artinya Desa Terbakar atau Desa yang dibakar.
Bersambung ...
Weda, 05 Juni 2023
Arnol Goleo [11:52]